• Jasa Pengukuran Geolistrik

    Kami menyediakan jasa pengukuran Geolistrik untuk berbagai macam bidang oleh tenaga ahli handal yang telah berpengalaman.

  • Jasa Pemboran / Pengeboran

    Kami menyediakan jasa pemboran untuk berbagai macam keperluan baik untuk pemboran sumur dalam maupun geoteknik.

  • Jasa Pembuatan Peta

    Kami menyediakan jasa pembuatan berbagai macam peta seluruh Indonesia. Hasil dapat berupa raster maupun vector sesuai dengan pesanan.

  • Jasa Pemetaan Geologi

    Kami menyediakan jasa untuk melalkukan pemetaan geologi, baik untuk keperluan tambang, geoteknik maupun keperluan penelitian.

Wisata Alam Kabupaten Banyumas


Berikut ini adalah daftar wisata alam yang akan dibahas segi geologinya

Share:

Fasies Distal Vulkano

     Fasies Distal merupakan fasies gunungapi yang memiliki lokasi paling jauh dari sumber erupsi gunungapi. Pada fasies ini dicirikan dengan morfologi yang relatif datar mengelilingi tubuh gunungapi.

Gambar 1. Contoh litologi batupasir tufaan

     Lithologi yang ada pada fasies ini didominasi dengan endapan rombakan gunungapi dari batuan yang ada di fasies atasnya, seperti breksi laharik, batupasir, konglomerat, batulanau sedangkan endapan gunungapi primer yang mengendap pada fasies ini adalah tuff halus karena energi transportasi yang dibutuhkan untuk memindahkannya relatif kecil sehingga dapat menjangkau daerah dengan fasies Distal.
Share:

Fasies Medial Vulkano

     Fasies medial gunungapi merupakan fasies yang berada di lereng bagian bawah gunungapi. Pada fasies ini ditandai dengan mulai berkurangnya sudut kelerengan gunungapi secara drastis karena bagian ini merupakan bagian perantara antara lereng bagian atas dan kaki gunungapi.

Gambar 1. Singkapan lapilli tuff

     Lokasi pengendapan pada fasies ini sudah mulai menjauh dari pusat erupsi yang menyebabkan endapan-endapan pusat sudah mulai berkurang, yaitu lava dan aglomerat. Pada fasies ini mulai terbentuk endapan-endapan jatuhan seperti tuff dan lapilli serta terdapat beberapa endapan breksi piroklastik dan endapan breksi laharik.
Share:

Wisata Alam Embung Ngelanggran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul

     Embung Ngelanggran merupakan salah satu wisata alam yang ada di Kabupaten Gunung Kidul tepatnya di Desa Ngelanggeran, Kecamatan Patuk. Embung Ngelanggran dapat ditempuh selama 1 jam perjalanan dari pusat Kota Yogyakarta menuju ke arah timur.

Gambar 1. Maps Embung Ngelanggeran

     Embung Ngelanggeran pada awalnya merupakan danau buatan yang dibuat untuk wadah air hujan dan digunakan sebagai sumber pengairan perkebunan warga saat musim kemarau. Seiring berjalannya waktu, Embung ini mendapatkan fungsi lain, yaitu sebagai tempat wisata yang digemari para pemuda baik dari wilayah setempat hingga luar kota.

     Hamparan danau buatan ini di kelilingi oleh gunungapi purba Ngelanggeran yang dapat membuat para pengunjung terpesona dengan keindahannya. Dengan luas 60X60 meter para pengunjung tidak diperbolehkan untuk berenang maupun memancing. Para Pengunjung hanya dapat menikmati indahnya Embung Ngelanggeran dan sekitarnya.
Gambar 2. Embung Ngelanggeran

     Fasilitas Embung Ngelanggeran menyediakan gazebo yang dapat digunakan untuk tempat beristirahat dan juga dapat digunakan untuk pengambilan foto karena bentuknya yang menarik dan instagramable. Selain gazebo, Embung Ngelanggeran juga menyediakan fasilitas pendukung breupa lahan parkir yang luas, beberapa kamar mandi dan aula yang dapat digunakan untuk acara besar.

     Dengan harga tiket yang hanya Rp. 10.000,-/orang dan parkir untuk sepeda motor Rp. 2.000,-/motor dan Rp. 5.000,-/mobil para pengunjung sudah dapat menikmati indahnya Embung Ngelanggeran dan sekitarnya.

Gambar 3. Tempat parkir kendaraan

Gambar 4. Embung Ngelanggeran diambil dari bawah Gazebo

Share:

Wisata Alam Kabupaten Gunung Kidul


     Kabupaten Gunung Kidul merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Yogyakarta terletak di bagian selatan dari Provinsi Yogyakata. Mendengar kata Gunung Kidul, tidak akan lepas dari wisata yang menggambarkan keadaan Gunung Kidul itu sendiri. Gunung Kidul memiliki tempat wisata yang luar biasa banyak serta lengkap dari mulai gunung hingga laut. Gunung Kidul merupakan tujuan para wisatawan untuk berburu keindahan alam. Jarak antar wisata alam yang tidak terlalu berjauhan dan akses mudah menjadikannya sebagai prioritas tujuan wisata Yogyakarta terutama di musim liburan.

Berikut adalah daftar lokasi wisata yang ada di Kabupaten Gunung Kidul:

  1. Wisata Alam Embung Ngelanggran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul
  2. Wisata Alam Pantai Ngobaran, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul
Share:

Fasies Proksimal Vulkano

    Fasies proksimal berada di bawah puncak kerucut gunungapi, pada bagian lereng atas dari gunungapi. Fasies ini dicirikan dengan berkurangnya kecuraman lereng di atas kaki gunungapi. Pada gunungapi yang telah mati, fasies ini dicirikan dengan lereng yang terjal dengan sudut kelerengan berhadapan dengan puncak gunungapi.

Gambar 1. Perselingan Breksi dan Lava

     Fasies proksimal memiliki litologi yang didominasi dengan perselingan antara lava, breksi piroklastik dan aglomerat. Produk rework dari gunungapi masih jarang ditemukan karena letaknya masih dekat dengan puncak (pusat erupsi).
Share:

Fasies Sentral Vulkano

     Fasies sentral terletak di bagian puncak gunungapi dimana morfologinya berupa puncak kerucut dan biasanya terdapat kawah pada bagian tersebut dan merupakan tempat keluarnya magma dari dalam bumi menuju permukaan bumi. Fasies ini memiliki kondisi batuan yang umumnya resisten terhadap pelapukan sehingga menjadikannya tetap memiliki morfologi terjal hingga sangat terjal.


     Pada fasies ini dicirikan dengan asosiasi batuan beku berupa kubah lava dan berbagai macam batuan intrusi dangkal, seperti leher gunungapi (vulcanik neck), sill, retas, dan kubah bawah permukaan (cryptodomes). Pada fasies sentral tidak jarang memiliki fluida hidrothermal yang dapat mengubah batuan primer menjadi batuan ubahan, sehingga pada fasies ini sering dijumpai batuan ubahan.
Share:

Wisata Alam Pantai Banyu Tibo Desa Widoro, Kecamatan Donorejo, Kabupaten Pacitan

     Wisata Alam Banyu Tibo merupakan salah satu objek wisata yang berada di Desa Widoro, Kecamatan Donorejo, Kabupaten Pacitan. Objek wisata ini dapat di capai dengan menggunakan sepeda motor hingga bus. Objek wisata ini dapat di capai dengan perjalanan selama kurang lebih 50 menit dari kantor kecamatan Donorejo menuju ke arah timur dan belok kanan ke arah selatan di Desa Punung hingga tiba di pantai Banyu Tibo.
Gambar 1. Peta Kesampaian Daerah

     Banyu Tibo memiliki pemandangan pantai luar biasa dengan ciri khasnya berupa air yang jatuh dari sungai terdekat. Laut dengan kondisi yang masih alami karena belum terlalu banyak pencemarnya memanjakan mata pengunjung dengan keindahannya. Pantai Banyu Tibo juga menyediakan tempat bilas bagi pengunjung yang bermain air laut.
Gambar 2. Peta Geologi Regional

     Menurut Surono, dkk (1992) dalam peta Geologi Regional lembar Surakarta Giritontro menyatakan bahwa pantai Banyu Tibo ini terletak pada formasi Wonosari-Punung yang beranggotakan batugamping, batugamping napalan tufan, batugamping konglomerat, batupasir tufan dan batulanau.
Gambae 3. Kondisi Lithologi Pantai Banyu Tibo

     Berdasarkan pengamatan langsung Pantai Banyu Tibo terletak pada daerah perbukitan bergelombang (Van Zuidam, 1983). Pantai Banyu Tibo ini memiliki lithologi batugamping konglomerat. Batugamping konglomerat ini memiliki warna coklat terang serta memiliki fragmen-fragmen batuan di dalamnya dengan tekstur yang membundar.

     Berikut adalah gambar lain dari keindahan Pantai Banyu Tibo Desa Widoro, Kecamatan Donorejo, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur.


Share:

Wisata Alam Kabupaten Pacitan

Share:

Fasies Gunungapi (Vulkano)

     Aktifitas gunungapi akan menghasilkan bentuk lahan dan produk-produk vulkanik yang beragam dan bergantung pada jarak tempuh dari material gunungapi tersebut. Perbedaan tersebut akan menghasilkan fasies yang berbeda di suatu tempatnya.

     Fasies merupakan sejumlah ciri litologi yang memiliki karakter fisik sama, biologi dan kimia suatu batuan yang mengidentifikasikan pada umur dan lingkungan pengendapan yang sama. Pada gunungapi, karena ketidak hadirannya fosil, maka faktor lain lah yang menunjang pembagian fasies tersebut seperti ciri-ciri litologi baik fisik dan kimia.

     Secara umum bentuk lahan vulkanik terbagi menjadi beberapa zona, yaitu zona puncak, lereng, kaki dan dataran sekitar gunungapi. Pembagian tersebut digunakan sebagai landasan pembagian fasies gunungapi. Pada setiap daerah pembagian akan memiliki litologi yang berbeda-beda dengan faktor jarak dan energi penghantarnya. Bogi dan Mckanzie (1998) membagi gunungapi menjadi empat fasies yang terdiri dari:
Share:

Wisata Alam Kabupaten Batang


     Wisata alam baru-baru ini memang menyita daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Setelah adanya media sosial swafoto merupakan hal yang wajib dilakukan ketika berkunjung ke obyek wisata. Kabupaten Batang merupakan daerah dimana terdapat pegunungan dengan potensi wisata alam yang dapat diunggulkan. Berikut adalah daftar wisata alam yang ada di Kabupaten Batang:

  1. Curug Sibiting, Desa Kalitengah, Kecamatan Blado
  2. Ecopark Bandar (Pemandian atau Waterboom), Kecamatan Bandar
  3. Bukit Tronggolasih, Desa Kambangan, Kecamatan Batang
  4. Kawasan Wisata Alam Kalitengah, Kecamatan Blado
  5. Kebun Teh Pagilaran, Kecamatan Blado
  6. Pantai Ujungnegoro, Desa Ujungnegoro, Kecamatan Kandeman
  7. Rumah Pohon Desa Tombo, Kecamatan Bandar


Share:

Wisata Alam Rumah Pohon Desa Tombo, Kecamatan Bandar

     Rumah pohon adalah suatu wisata yang terletak di Desa Tombo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang. Rumah pohon dapat dicapai menggunakan kendaraan bermotor roda empat menuju arah barat dari Kantor Kecamatan Bandar dan menuju selatan setelah jembatan penghubung Desa Bandar dan Desa Binangun sejauh 7 km.

     Rumah pohon memiliki pemandangan sangat indah dengan sajian pemandangan berupa tumbuhan hijau yang berasal dari bukit di depan rumah pohon tersebut. Pemandangan dapat dinikmati hanya dengan mengeluarkan biaya 5.000 pada pintu masuk dan 2.000 untuk parkir motor serta 5.000 untuk parkir mobil.

     Rumah pohon memiliki fasilitas tempat duduk yang memadai hingga dapat memuat 50 wisatawan. Terdapat dua rumah pohon utama di bagian bawah dan atas dengan design sederhana tetapi dapat menikmati pemandangan yang luar biasa.

     Ingin tahu bagaimana kondisi geologinya? (klik di sini) dan Berikut adalah keindahan dari Wisata Alam Rumah Pohon di Desa Tombo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang:






Share:

Lahar

     Lahar adalah campuran antara material piroklastik dengan air yang mengalir menuruni gunungapi melalui lembah atau jalur sungai. Menurut Van Bemmelen (1994) mendefinisikan bahwa lahar adalah aliran lumpur yang mengandung bongkah-bongkah meruncing yang berasal dari kegiatan gunungapi. Menurut Nell (1976) mendefinisikan bahwa lahar adalah aliran lumpur besar yang tersusun oleh bahan klastika gunungapi, sering termasuk bongkah-bongkah besar yang terletak pada lereng dan di sekitar gunungapi. Lahar dapat dipicu dengan adanya kehadiran air disekitar material piroklastik baik dalam bentuk es atau salju, air dari kawah gunungapi ataupun air hujan.


     Berdasarkan asal lahar, Crandell (1971) mengemukakan bahwa terdapat tiga penyebab terbentuknya lahar, yaitu
  • lahar yang disebabkan oleh letusan gunungapi, dimana letusan tersebut melibatkan danau kawah, salju atau es, hujan lebat setelah terjadi letusan dan aliran piroklastik yang masuk kedalam lembah-lembah sungai.
  • lahar yang terjadi tidak berhubungan langsung dengan letusan atau terjadi segera setelah letusan, yaitu lahar yang dipicu oleh gempa bumi atau longsor yang menyebabkan material vulkanik yang telah terendapkan mengalami perombakan dan tercampur dengan air sehingga mengalir melalui lembah sungai.
  • lahar yang pembentukannya sama sekali tidak berhubungan dengan kegiatan gunungapi. misalkan aliran tefra lepas yang bercampur dengan air.
     Menurut Sutikno Bronto (2008) menyebutkan bahwa terdapat dua jenis lahar, yaitu lahar peimer dan sekunder. Lahar primer atau lahar letusan adalah lahar yang terbentuk sebagai akibat dari terdorong dan meluapnya air danau kawah oleh magma yang sedang naik dari dalam bumi ke permukaan pada saat terjadi letusan. Lahar sekunder atau lahar hujan adalah lahar yang terjadi akibat adanya percampuran material piroklastik yang telah terendapkan dengan air hujan.
Share:

Piroklastik

     Endapan piroklastik merupakan endapan yang terbentuk secara langsung dari proses fragmentasi batuan oleh aktivitas gunungapi yang bersifat explosiv. Secara ukuran, piroklastik terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu ash, lapilli dan bomb.


  • Ash adalah material piroklastik dengan diameter kurang dari 2mm
  • Lapilli adalah material piroklastik dengan diameter 2mm hingga 64mm
  • Bomb adalah material piroklastik dengan diameter lebih dari 64mm
     Berdasarkan proses pementukannya, material piroklastik dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu piroklastik aliran, piroklastik jatuhan dan piroklastik surge.

  • Piroklastik aliran merupakan piroklastik yang terbentuk oleh proses aliran permukaan dengan mekanisme aliran debris piroklastik yang mengalir dengan campuran partikel padat dan gas konsentrasi tinggi. Pergerakan piroklastik aliran ini di kontrol oleh gaya gravitas dan topografi. Endapan tipe ini memiliki sortasi buruk dan memiliki struktur masif.
  • Piroklastik jatuhan merupakan piroklastik yang terbentuk oleh proses jatuhan pada erupsi explosiv sehingga mampu menerbangkan material-material halus. Pergerakan piroklastik jatuhan ini dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan kekuatan angin yang berhembuh pada saat explosiv. Piroklastik ini tidak dipengaruhi oleh topografi dan mampu mengisi pada topografi tinggian. Piroklastik tipe ini memiliki sortasi yang sangat baik dan dapat membentuk struktur laminasi.
  • Piroklastik surge merupakan piroklastik yang terbentuk oleh proses aliran permukaan secara lateral di dalam gas tubulen. Piroklastik tipe ini hampir sama dengan piroklastik aliran, perbedaannya ada pada tingkat gas yang ada pada materialnya. Sortasi pada piroklastik surge lebih baik dibandingkan dengan piroklastik aliran.
Share:

Lava

     Lava adalah magma yang keluar dari dalam bumi menuju permukaan. Lava umumnya bersifat basaltik karena memiliki sifat yang relatif cair dibandingkan dengan magma dengan sifat andesitik. Tingkat keenceran lava, dapat mempengaruhi bentuk dari hasil pembekuan lava tersebut. Lava dengan tingkat viskositas rendah (encer) akan membentuk hamparan yang luas hanya saja tipis, sedangkan magma dengan viskositas tinggi (kental) akan membentuk hamparan yang sempit tetapi lavanya tebal.

     Berdasarkan sifatnya, lava terbagi menjadi tiga jenis yaitu lava basaltik, lava andesitik dan lava riolitik.

1. Lava Basaltik
  • lava ini memiliki ciri kaya akan senyawa feromagnesian (unsur besi dan magnesium) dan miskin silika dan alumina.
  • biasanya lava ini meletus pada suhu 950 C
  • mempunyai viskositas rendah (encer) sehingga menghasilkan aliran lava luas dan tipis.
  • jika lava terbentuk pada daerah yang terendam air maka akan menghasilkan bantalan-bantalan lava.


2. Lava Andesitik
  • lava ini merupakan lava intermediate (menegah) dengan komposisi feromagnesian, silika dan aluminanya berimbang.
  • biasanya meletus pada suhu 750 C hingga 950 C
  • mempunyai viskositas menegah (tidak terlalu encer maupun kental)


3. Lava Riolitik
  • lava ini merupakan magma asam yang kaya akan unsur silika dan alumina.
  • mempunyai viskositas tinggi (kental) sehingga menghasilkan aliran lava yang sempit tetapi tebal.
  • lava blok ini mempunya permukaan yang halus dan membentuk blok-blok yang teratur pada saat terjadi autobreksiasi
  • temperatur saat meletus berkisar antara 650⁰C hingga 750 C
Share:

Produk Volkanik

     Pada saat terjadi letusan, gunungapi akan mengeluarkan material-material dari dalam, baik bersifat padat, cair bahkan gas. Produk padat akan dilontarkan oleh tekanan yang dimiliki gunungapi dan mampu menerbangkannya hingga puluhan kilometer. Produk cair akan di alirkan melewati lereng gunungapi dan tidak jarang yang terlontar karena tekanan yang dimiliki gunungapi. Produk gas, akan menghilang bersama angin yang melewati gunungapi tersebut.


    Berikut adalah produk gunungapi yang mungkin keluar dan dapat diidentifikasikan keberadaannya.
- Lava
- Piroklastik
- Lahar

Share:

Tipe Gunungapi

     Gunungapi memiliki beberapa tipe bergantung pada tempat dimana gunungapi tersebut terbentuk. Tempat pembentukan gunungapi akan menentukan komposisi magma yang akan dihasilkan dan akan menghasilkan tipe-tipe tertentu. Terdapat tiga tipe utama pada gunungapi yaitu gunungapi prisai, kerucut dan cinder dan spatter cone.

1. Gunungapi Prisai

  • Morfologi pada tipe ini cenderung landai, kelerengannya rendah. Pada tipe ini dapat mencakup area yang sangat luas dengan perbandingan tinggi lebih kecil daripada lebarnya.
  • Gunungapi pada tipe ini terbentuk pada magma komposisi basaltik yang memiliki sifat cair.
  • Sifat basa pada magma menjadikan gunungapi tipe ini memiliki kekuatan letusan relatif lemah dan didominasi oleh aliran lava daripada produk piroklastik.
Gambar 1. Gunungapi Prisai

2. Gunungapi Kerucut

  • Morfologi pada tipe ini cenderung terjal dan membentuk kerucut.
  • Pada tipe ini terbentuk pada magma dengan sifat yang relatif asam dengan karakter magma lebih dingin, viscouse, dan kandungan gas yang lebih tinggi.
  • Karakter magma pada tipe ini menjadikan gunungapi tipe ini memiliki kekuatan letusan yang besar.
  • Produk yang dihasilkan berimbang antara lava dan piroklastik.
Gambar 2. Gunungapi Kerucut

3. Gunungapi Cinder cone

  • Gunungapi tipe ini tidak memiliki ketinggian seperti gunungapi lainnya. Ketinggiannya hanya seikitar 300 meter.
  • Gunungapi tipe ini memiliki kawah di tengahnya berbentuk seperti mangkuk yang disebabkan karena explosif yang sangat besar dengan kandungan gas tinggi.
Gambar 3. Cinder Cone

4. Gunungapi Spatter cone

  • Gunungapi tipe ini hampir sama dengan cinder cone perbedaannya berada pada bentuknya yang cenderung kerucut dan proses pembentukannya disebabkan karena explosif dengan kandungan gas rendah.

Share:

Surpac 6.3.2 Download Full Patch

     Surpac™ adalah salah satu software tambang analist yang paling popular, dan paling banyak digunakan khususnya didunia industri pertambangan. Software Surpac ini secara mumpuni menangani cakupan kerja di bidang eksplorasi maupun produksi (devisi mining plan engineer) dan tersebar hampir di 120 negera menggunakannya. Perangkat lunak ini memberikan efisiensi dan akurasi melalui kemudahan penggunaan 3-D, grafis yang bagus dan alur kerja otomatis serta dapat disesuaikan dengan proses kerja khususnya untuk perusahaan yang bergerak di industri pertambangan.


     Surpac™ hampir merupakan sebuah persyaratan basic dari para ahli geologi, surveyor, dan insinyur pertambangan. Di bidang/sektor sumber daya lainnya, Surpac cukup fleksibel untuk setiap komoditas, banyak metode yang dapat diterapkan, meliputi perhitungan cadangan,design pit,design jalan, dan masih banyak kelebihan yang lain. Kemudian kemampuan multibahasa dari software ini yang memungkinkan perusahaan global memanfaatkannya sebagai solusi umum dalam operasi mereka. 

Click Here For Download Software

Tanyakan Pasword di
OA Line kami @qhw502u
Share:

Pelapukan Kimiawi

     Pelapukan kimiawi merupakan pelapukan yang disebabkan karena adanya reaksi kimia terhadap masa batuan. Unsur-unsur pada mineral yang bereaksi akan mengalami perubahan senyawa atau mineral dan menyebabkan batuan menjadi lapuk. Air, oksigen dan gas asam arang merupakan komponen yang sangat mudah menjadikan mineral bereaksi, selain itu juga terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah


  • Komposisi batuan: setiap batuan tersusun atas mineral-mineral yang memiliki unsur kimia dan mampu bereaksi terhadap air, oksigen dan gas asam arang. Kecepatan pelapukan akan dipengaruhi oleh kecepatan unsur kimia pada batuan terhadap ketiga komponen tersebut.
  • Iklim: daerah dengan iklim basah akan mempercepat proses pelapukan karena jumlah air yang mengalir akan lebih banyak daripada daerah dengan iklim kering.
  • Ukuran Batuan: semakin kecil batuan akan semakin cepat mengalami pelapukan.
  • Vegetasi dan Binatang: vegetasi dan binatang menghasilkan asam tertentu yang dapat mempercepat proses pelapukan.
     Selain faktor-faktor yang mempengaruhi, pelapukan kimia juga memiliki beberapa proses diantaranya adalah:
  1. Pelarutan
    Pelapukan kimia yang disebabkan oleh mineral yang mengalami dekomposisi karena larut.

  2. Hidrolisa
    Pelapukan kimia yang disesbabkan oleh air. Air tersebut bereaksi langsung dengan mineral penyusun batuan.

  3. Karbonisasi
    Pelapukan kimia yang disebabkan oleh senyawa karbon (CO2) dan senyawa air membentuk senyawa ion bikarbonat (HCO3) yang aktir bereaksi dengan mineral-mineral yang mengandung unsur kation seperti Fe, Ca, Mg, Na dan K. Proses ini menimbulkan dekomposisi pada batuan

  4. Oksidasi
    Pelapukan kimia yang disebabkan oleh reaksi oksigen terhadap mineral besi pada batuan.

  5. Hidrasi
    Pelapukan kimia yang disebabkan oleh penyerapan air oleh mineral kedalam struktur kristal

  6. Desilikasi
    Pelapukan kimia yang disebabkan oleh hilangnya silikat pada batuan terutama pada batuan dengan jenis basaltis.
Share:

Pelapukan Fisik

     Pelapukan Fisik atau mekanis merupakan pelapukan yang disebabkan oleh perubahan volume batuan yang ditimbulkan oleh perubahan kondisi lingkungan atau karena intrusi kedalam rongga/patahan batuan. Pada pelapukan fisik ini terjadi disintegrasi batuan. Pada pelapukan fisik, menurut sebab terjadinya terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perubahan yang disebabkan karena kondisi lingkungan dan perubahan karena interupsi ke dalam pori-pori/ celah batuan.


1. Kondisi lingkungan
  • Pengurangan tekanan disebabkan karena terkupasnya batuan penutup sehingga kemampuan memuai dan menyusut mengalami perbedaan. Perbedaan kemampuan tersebut akan menyebabkan adanya retakan-retakan yang timbul sejajar dan menjadikan batuan terkelupas.
  • Insolasi merupakan pemuaian batuan akibat terkena sinar matahari. Bagian yang terkena sinar matahari akan mengalami pemuaian yang berbeda dengan bagian yang didalam sehingga menyebabkan batuan tersebut pecah
  • Akar tanaman yang masuk kedalam tanah dapat menerobos batuan keras hingga mengalami pecah, selain itu asam organik yang dibawanya akan menjadikan perubahan secara kimiawi.
  • Proses hidrasi menyebabkan masuknya air kedalampori-pori mineral yang menyebabkan batuan tersebut lapuk
  • Hujan dapat merubah kondisi fisik suatu batuan
  • Binatang sering melakukan penggalian pada batuan lunak menyebabkan batuan mengalami pelapukan fisik

2. Interupsi ke dalam pori-pori/celah batuan
  • Frost wethering (Pelapukan salju) menyebabkan air mengalami pembekuan dan peningkatan volume sebesar 10% hal tersebut berpengaruh pada tekanan yang diberikan kepada batuan yang ada di bawahnya dan menjadikannya pecah
  • Salt wethering (Pelapukan garam) menyebabkan air menguap dan membentuk butiran-butiran garam sehingga mampu menekan batuan yang ada di bawahnya dan menyebabkan pecahnya batuan tersebut.
Share:

Pelapukan

     Secara umum pelapukan diartikan sebagai proses hancurnya masa batuan oleh proses eksogen. Menuru Ollier (1963) pelapukan adalah proses penyesuaian kimia, mineral dan sifat fisik batuan terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya sehingga batuan tersebut mengalami deformasi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah:

  1. Jenis batuan yang terdiri dari beberapa mineral, bidang perlapisan dan rekahan yang menyebabkan adanya perbedaan resistensi batuan terhadap pengaruh eksternal. Batuan yang lebih resisten akan mengalami pelapukan lebih lambat dibandingkan dengan batuan yang tidak resisten terhadap pelapukan. Contoh: Intrusi akan lebih resistien dibandingkan dengan breksi.
  2. Iklim akan mempengaruhi pelapukan karena pada kondisi tertentu akan meningkatkan tingkat pelapukan. Iklim kering akan lebih mengarah ke pelapukan fisik sedangkan iklim basah akan mengarah ke pelapukan kimia.
  3. Vegetasi berperan sebagai penutup sinar matahari sehingga akan memperlambat proses pelapukan.
  4. Topografi yang memiliki kemiringan besar dan menghadap datangnya sinar matahari atau air hujan akan mempercepat proses pelapukan.
     Berdasarkan faktor yang mempengaruhinya, Pelapukan dibedakan menjadi dua, yaitu Pelapukan Fisik dan Pelapukan Kimia

--> Klasifikasi Pelapukan
Share:

Bentuklahan Denudasional

     Denudasional adalah kumpulan proses yang mana juka dilanjutkan cukup jauh akan mengurangi semua ketidaksamaan permukaan bumi menjadi tingkat dasar seragam. Dalam hal ini proses utama adalah degradasi, pelapukan dan pelepasan material. Pelapukan material yang ada dipermukaan bumi, terjadi karena adanya berbagai macam erosi dan gerakan tanah. Erosi dan gerakan tanah akan memperbesar adanya pelapukan karena dapat mengupas permukaan luar permukaan bumi sehingga material yang sebelumnya tertutup dan terhalang pelapukannya akan semakin mudah mengalami pelapukan.


Materi utama yang membantu proses denudaional adalah
Share:

Peta Administrasi Kecamatan Limbangan

     Kecamatan Limbangan merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal bagian selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Temanggung. Secara geografis, Kecamatan Limbangan terletak pada 110⁰ 13' 7" - 110⁰ 20' 39" Bujur Timur dan 7⁰ 6' 47" - 7⁰ 12' 1" Lintang Selatan. Secara administrasi Kecamatan Limbangan berbatasan dengan Kecamatan Boja di bagian utara, Kabupaten Semarang di bagian timur, Kabupaten Temanggung di bagian selatan dan Kecamatan Singorojo di bagian barat.


Kecamatan Limbangan terdiri dari 16 Desa, yaitu
  1. Desa Gondang
  2. Desa Gonoharjo
  3. Desa Jawisari
  4. Desa Kedungboto
  5. Desa Limbangan
  6. Desa Margosari
  7. Desa Ngesrepbalong
  8. Desa Pagertoyo
  9. Desa Pagerwojo
  10. Desa Pakis
  11. Desa Peron
  12. Desa Sriwulan
  13. Desa Sumber Rahayu
  14. Desa Tabet
  15. Desa Tamanrejo
  16. Desa Tambahsari
--> Jasa Pembuatan Peta

Share:

Clinic Bimbel

Popular Posts

Blog Archive

Followers