• Jasa Pengukuran Geolistrik

    Kami menyediakan jasa pengukuran Geolistrik untuk berbagai macam bidang oleh tenaga ahli handal yang telah berpengalaman.

  • Jasa Pemboran / Pengeboran

    Kami menyediakan jasa pemboran untuk berbagai macam keperluan baik untuk pemboran sumur dalam maupun geoteknik.

  • Jasa Pembuatan Peta

    Kami menyediakan jasa pembuatan berbagai macam peta seluruh Indonesia. Hasil dapat berupa raster maupun vector sesuai dengan pesanan.

  • Jasa Pemetaan Geologi

    Kami menyediakan jasa untuk melalkukan pemetaan geologi, baik untuk keperluan tambang, geoteknik maupun keperluan penelitian.

Batuan Beku Luar (Ekstrusif)

      Batuan beku luar atau ekstrusif terkenal dengan sebutan batuan vulkanik dimana proses pembekuan magmanya terjadi di atas permukaan bumi (kerak bumi). Keluarnya magma terjadi karena adanya rekahan di sekitar dapur magma sehingga dapat menjadi jalan keluarnya magma. Pembekuan batuan beku ekstrusif relative sangat singkat sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk membentuk kristal-kristal mineral.
Gambar 1. Batuan Beku Ekstrusif

     Batuan beku estrusif dapat diidentifikasi berdasarkans struktur dan tekstur batuan. Batuan beku ekstrusif memiliki tingkat granularitas afanit karena mineralnya tidak terlihat dan diidentifikasi selain itu juga terdapat batuan yang derajat kristalinitasnya berupa holohyalin dimana komposisinya terdiri dari 100% gelasan. Batuan beku esktrusif memiliki struktur paling banyak diantara batuan beku lain. Berikut adalah struktur yang dimiliki oleh batuan beku ekstrusif:
  • Masif/padat dimana batuan tidak memilik lubang pada batuan.
  • Vsicular dimana batuan memiliki lubang-lubang yang sejajar.
  • Skoria dimana batuan memiliki lubang-lubang yang saling berhubungan
  • Amigdaloidal dimana batuan memiliki lubang yang telah terisi oleh mineral atau batuan lain setelah batuan tersebut terbentuk.

Share:

Peta Administrasi Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Ungaran Timur merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Secara geografis, Kecamatan Ungaran Timur terletak diantara 110 24' 10" hingga 110 30' 10" Bujur Timur dan 7 4' 42" hingga 7 10' 15" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Ungaran Timur berbatasan langsung dengan Kota Semarang di bagian utara, Kabupaten Demak di bagian timur, Kecamatan Pringapus dan Bergas di bagian selatan dan Kecamatan Ungaran Barat di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Ungaran Timur terdiri dari 10 desa dan kelurahan. Berikut merupakan daftar desa dan kelurahan Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang
  1. Desa Beji
  2. Desa Gedanganak
  3. Desa Kalikayen
  4. Desa Kalirejo
  5. Desa Kalongan
  6. Desa Kawengen
  7. Desa Leyangan
  8. Desa Mluweh
  9. Desa Sidomulyo
  10. Desa Susukan
Share:

Pembuatan Peta Tutupan Lahan Blorong dan Sekitarnya

     Pembuatan Peta Tutupan lahan atau sering disebut Peta Tataguna Lahan ini dilakukan pada areal sungai Blorong dan sekitarnya yang bertujuan untuk menentukan pencemaran areal sekitar terhadap Sungai Blorong. Pembuatan peta ini dilakukan dengan data citra terkini sehingga menghasilkan data yang aktual dan up to date.
Gambar 1. Peta Tataguna Lahan Sungai Blorong dan Sekitarnya

     Hasil dari pembuatan peta ini berupa layout peta serta luasan pada tiap polygon yang ada di dalamnya. Luasan tersebut akan digunakan sebagai statistik dalam perhitungan area pencemaran sehingga dapat ditemukan nilai aktual pencemaran pada muara sungai terhitung dari Kedung Pengilon.

--> Jasa Pembuatan Peta
--> Jasa Pemetaan
Share:

Peta Administrasi Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Ungaran Barat merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Secara geografis, Kecamatan Ungaran Barat terletak diantara 110 20' 53" hingga 110 25' 11" Bujur Timur dan 7 5' 39" hingga 7 10' 22" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Ungaran Barat berbatasan langsung dengan Kota Semarang di bagian utara, Kecamatan Ungaran Timur di bagian timur, Kecamatan Bergas di bagian selatan dan Kabupaten Kendal di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Ungaran Barat terdiri dari 11 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan di Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang
  1. Desa Bandarjo
  2. Desa Branjang
  3. Desa Candirejo
  4. Desa Genuk
  5. Desa Gogik
  6. Desa Kalisidi
  7. Desa Keji
  8. Desa Langensari
  9. Desa Lerep
  10. Desa Nyatnyono
  11. Desa Ungaran

Share:

Peta Administrasi Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Tuntang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Secara geografis, Kecamatan Tuntang terletak diantara 110 26' 34" hingga 110 31' 6" Bujur Timur dan 7 12' 37" hingga 7 20' 32" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Tuntang berbatasan langsung dengan Kecamatan Pringapus di bagian utara, Kecamatan Bringin dan Pabelan di bagian timur, Kabupaten Salatiga di bagian selatan dan Kecamatan Banyubiru dan Bawen di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Tuntang terdiri dari 16 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang:
  1. Desa Candirejo
  2. Desa Delik
  3. Desa Gedangan
  4. Desa Jombor
  5. Desa Kalibeji
  6. Desa Karanganyar
  7. Desa Karangtengah
  8. Desa Kesongo
  9. Desa Lopait
  10. Desa Ngajaran
  11. Desa Rowosari
  12. Desa Sraten
  13. Desa Tlogo
  14. Desa Tlompakan
  15. Desa Tuntang
  16. Desa Watuagung
Share:

Pengukuran Geolistrik Desa Surajaya, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang

     Pengukuran geolistrik yang dilakukan pada Desa Surajaya, Kecamatan Pemalang bertujuan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan. Pengukuran geolistik Desa Surajaya dilakukan menggunakan konfigurasi Schlumberger dengan bentangan maksimal 300 meter. Pengukuran geolistrik dilakukan pada lima titik pengukuran yang tersebar pada area penelitian.
Gambar 1. Penampang Melintang

      Pengukuran geolistrik dilakukan sebagai syarat dalam perizinan pertambangan pada perhitungan cadangan lokasi tambang. Kondisi bawah permukaan akan memberikan perkiraan volume total dari batuan yang menjadi target dari penambang. Pada daerah penelitian akan dilakukan pengukuran terhadap pasir yang ada di bawah permukaan.
Gambar 2. Gambaran 3 Dimensi

     Berdasarkan hasil pengolahan data yang didapatkan pada pengukuran diketahui bahwa daerah penelitian memiliki dua satuan batuan, yaitu pasir dan pasir kerikilan. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan bantuan software, daerah penelitian memiliki volume total pasir 2.837.400 m3 dan pasir kerikilan 1.044.400m3.



Share:

Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Tempat Kejadian (Genesa)

     Tempat kejadian merupakan tempat dimana batuan tersebut mulai terbentuk. Tempat kejadian ini dapat diketahui dengan melihat kondisi mineral dalam batuan. Berdasarkan tempat kejadiannya, batuan beku dibagi menjadi tiga jenis, yaitu batuan beku luar, batuan beku korok dan batuan beku dalam.
Gambar 1. Batuan Beku
  • Batuan beku yang terbentuk di atas permukaan bumi dengan waktu pembekuan yang sangat singkat sehingga tidak sempat membentuk kristal sehingga terlihat seperti hanya memiliki satu warna. Struktur batuan ini dinamakan amorf. Contoh batuannya adalah Obsidian, Riolit dan batuapung.
  • Batuan beku yang terbentuk pada celah-celah atau pipa gunungapi. Pembekuan yang terjajdi relative singkat. Pada batuan beku korok ini masih sempat terbentuk kristal mineral tetapi tidak memiliki bentuk yang sempurna dan ukurannya pun relative kecil dengan masa dasar memiliki tekstur porfiritik. Contoh batuannya adalah Granit porfir dan Diorit porfir.
  • Batuan Beku Dalam (Plutonik)
    Batuan beku yang terbentuk jauh di bawah permukaan bumi. Pembekuan yang terjadi relative lama, sehingga membentuk kristal mineral dengan sempurna dan memiliki ukuran yang terbilang besar. Contoh batuannya adalah Granit dan Gabro

Share:

Peta Administrasi Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Tengaran merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Secara geografis, Kecamatan Tengaran terletak diantara 110 28' 51" hingga 110 35' 13" Bujur Timur dan 7 20' 30" hingga 7 27' 6" Lintang Selatan. Secara Administrasi, Kecamatan Tengaran berbatasan langsung dengan Kecamatan Pabelan di bagian utara, Kecamatan Suruh dan Susukan di bagian timur, Kabupaten Boyolali di bagian selatan dan Kabupaten Salatiga di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Tengaran terdiri dari 15 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan Kecamatan Tengara, Kabupaten Semarang:
  1. Desa Barukan
  2. Desa Bener
  3. Desa Butuh
  4. Desa Cukil
  5. Desa Duren
  6. Desa Karangduren
  7. Desa Klero
  8. Desa Nyamat
  9. Desa Patemon
  10. Desa Regunung
  11. Desa Sruwen
  12. Desa Sugihan
  13. Desa Tegalrejo
  14. Desa Tegalwaton
  15. Desa Tengaran

Share:

Klasifikasi Batuan Beku

     Batuan beku memiliki berbagaimacam bentuk bergantung dengan tempat kejadian, komposisi kimia dan kondisi fragmennya. Berikut merupakan klasifikasi batuan beku:
Gambar 1. Jenis Batuan Beku

  • Klasifikasi berdasarkan tempat kejadian
    Klasifikasi yang membagi batuan beku berdasarkan tempat kejadiannya yang dilihat dari tekstur dan struktur batuan beku. Klasifikasi ini terbagi menjadi tiga, yaitu batuan beku luar (ekstrusif), batuan beku korok (hypabisal), batuan beku dalam (plutonik)
  • Klasifikasi berdasarkan komposisi kimia
    Klasifikasi batuan beku yang melihat komposisi kimia dan dilihat dari komposisi mineralnya. Klasifikasi ini terbagi menjadi empat, yaitu betuan beku ultra basa, batuan beku basa, batuan beku intermediet dan batuan beku asam.
  • Klasifikasi berdasarkan fragmen batuan
    Klasifikasi batuan beku yang melihat keterdapatan fragmen pada batuan. Klasifikasi ini terbagi menjadi dua, yaitu batuan beku fragmental dan batuan beku non fragmental.

Share:

Peta Administrasi Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Ambarawa merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Secara geografis, Kecamatan Ambara terletak diantara 110 21' 29" hingga 110 25' 47" Bujur Timur dan 7 13' 50" hingga 7 15' 5" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Ambarawa berbatasan langsung dengan Kecamatan Bandungan di bagian utara, Kecamatan Bawen di bagian timur, Kecamatan Banyubiru di bagian selatan dan Kecamatan Jambu di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Ambara terdiri dari 10 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang:
  1. Desa Baran
  2. Desa Bejalen
  3. Desa Kranggan
  4. Desa Kupang
  5. Desa Lodoyong
  6. Desa Ngampin
  7. Desa Panjang
  8. Desa Pasekan
  9. Desa Pojoksari
  10. Desa Tambakboyo

Share:

Jenis-Jenis Mineral dalam Batuan (Komposisi Mineral)

     Batuan, terdiri dari beberapa mineral. Mineral yang ada dalam batuan terbentuk pada kondisi-kondisi tertentu. Secara umum, mineral dalam batuan terdapat tiga kelompok besar, yaitu
Gambar 1. Batuan Beku

  1. Mineral Utama
    Mineral utama merupakan mineral-mineral yang selalu ada pada batuan dan terbentuk bersamaan dengan pembentukan batuan. Tidak semua mineral membeku dalam satu waktu. Mineral membeku seiring dengan penurunan temperatur. Bowen telah membagi mineral-mineral yang terbentuk pada suhu dan tekanan tertentu dan dikenal dengan Bowen Reaction Series. Mineral utama ini termasuk kedalam mineral silikat. Keterdapatan mineral utama ini sangat mempengaruhi penamaan batuan.
  2. Mineral Sekunder
    Mineral sekunder merupakan mineral-mineral yang terbentuk setelah mineral utama terbentuk. Mineral ini merupakan mineral ubahan yang disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah pelapukan, sirkulasi air, larutan atau metamorfosa. Mineral sekunder juga memiliki pengaruh terhadap penamaan batuan hanya saja tidak signifikan.
  3. Mineral Tambahan
    Mineral tambahan mirupakan mineral-mineral yang terbentuk oleh kristalisasi magma dan memiliki keterdapatan pada batuan dalam jumlah yang sedikit. Mineral tambahan ini tidak mempengaruhi penamaan batuan.

Share:

Peta Administrasi Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah

     Kabupaten Demak merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, Kabupaten Demak terletak diantara 110 27' 45" hingga 110 50' 25" Bujur Timur dan 6 42' 28" hingga 7 8' 24" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kabupaten Demak berbatasan langsung dengan Kabupaten Jepara di bagian utara, Kabupaten Kudus dan Grobogan di bagian timur, Kabupaten Semarang di bagian selatan dan Kota Semarang dan Laut Jawa di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah

     Kabupaten Demak terdiri dari 14 kecamatan. Berikut merupakan daftar kecamatan di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah:
  1. Kecamatan Bonang
  2. Kecamatan Demak
  3. Kecamatan Dempet
  4. Kecamatan Gajah
  5. Kecamatan Guntur
  6. Kecamatan Karang Tengah
  7. Kecamatan Karanganyar
  8. Kecamatan Karangawen
  9. Kecamatan Kebonagung
  10. Kecamatan Mijen
  11. Kecamatan Mranggen
  12. Kecamatan Sayung
  13. Kecamatan Wedung
  14. Kecamatan Wonosalam

--> Wisata Alam Kabupaten Demak

Share:

Bentuk Butir

     Bentuk butir merupakan salah satu tekstur batuan beku yang melihat dari butiran-butiran kristal mineral dalam batuan. Bentuk butiran ini memperhatikan kondisi kristal serta kondisi batas kristal terhadap sekelilingnya. Bentuk butir sendiri dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
Gambar 1. Bentuk Butir Batuan Beku

  • Euhedral
    merupakan bentuk butir yang memiliki bentuk sempurna. Selain itu, bentuk butir ini juga memiliki batas-batas yang jelas terhadap sekelilingnya. Bentuk butir euhedral ini memiliki waktu pembentukan yang cenderung ideal, yaitu lama dan perlahan sehingga bentukan kristal mineralnya menjadi sempurna.
  • Subhedral
    merupakan bentuk butir yang sempurna tetapi memiliki batasan yang kurang jelas antara kristal satu dengan yang lainnya. Bentuk butir subhedral ini memiliki waktu pembentukan kristal yang lama, tetapi pada saat kristal akan sempurna terjadi percepatan pembekuan.
  • Anhedral
    merupakan bentuk butir yang tidak memiliki batasan yang jelas sehingga tidak dapat diketahui kristal telah sempurna atau belum. Bentuk butir ini terjadi pada batuan yang memilki waktu pembentukan singkat.
Share:

Peta Administrasi Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Getasan merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Secara geografis, Kecamatan Getasan terletak diantara 110 23' 56" hingga 110 29' 32" Bujur Timur dan 7 20' 0" hingga 7 27' 13" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Getasan berbatasan langsung dengan Kecamatan Banyubiru dan Tuntang di bagian utara, Kabupaten Salatiga di bagian timur, Kabupaten Boyolali di bagian selatan dan Kabupaten Magelang di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Getasan terdiri dari desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan Kecamatan  Getasan, Kabupaten Semarang:
  1. Desa Batur
  2. Desa Getasan
  3. Desa Jetak
  4. Desa Kopeng
  5. desa Manggihan
  6. Desa Ngrawan
  7. Desa Nogosaren
  8. Desa Polobogo
  9. Desa Samirono
  10. Desa Sumogawe
  11. Desa Tajuk
  12. Desa Tolokan
  13. Desa Wates

Share:

Granularitas

     Pada batuan beku non-fragmental bentuk butir ditentukan pada kondisi mineral. Mineral yang ada pada batuan, tidak selalu terbentuk pada waktu yang sama. Seringkali mineral terbentuk bergantian selaras dengan penurunan suhu yang terjadi pada magma. Berdasarkan keseragaman butiran, granularitas terbagi menjadi dua, yaitu

1. Equigranular
     Equigranular merupakan batuan yang memiliki ukuran kristal dalam batuan seragam. Keseragaman ini terbagi menjadi dua, yaitu
Gambar 1. Tekstur Fanerik

  • Fanerik, memiliki ukuran kristal yang masih dapat dibedakan antara kristal satu dengan yang lainnya.
Gambar 2. Tekstur Afanitik
  • Afanitik, memiliki ukuran kristal yang tidak dapat dibedakan sehingga sulit untuk mendeterminasi mineral yang ada di dalamnya.
2. Inequgranular
     Inequigranular merupakan batuan yang memiliki ukuran kristal dalam batuan tidak seragam. Ketidak seragaman tersebut terbagi menjadi tiga macam, yaitu
Gambar 3. Tekstur Faneroporfiritik
  • Faneroporfiritik, memiliki kristal yang besar dan dikelilingi oleh kristal-kristal kecil yang masih dapat teridentifikasi jenis mineralnya.
Gambar 4. Tekstur Porfiroafanitik
  • Porfiroafanitik, memiliki kristal besar dan dikelilingi oleh kristal-kristal yang tidak dapat diidentifikasi.
Gambar 5. Tekstur Vitrovirik
  • Vitrovirik, memiliki kristal besar dan di kelilingi oleh gelasan.

Share:

Peta Administrasi Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Suruh merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Secara geografis, Kecamatan Suruh terletak diantara 110 32' 1" hingga 110 28' 47" Bujur Timur dan 7 16' 22" hingga 7 23' 42" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Suruh berbatasan langsung dengan Kecamatan Bancak di bagian utara, Kabupaten Boyolali di bagian timur, Kecamatan Susukan di bagian selatan dan Kecamatan Tengaran dan Pabelan di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Suruh, terdiri dari 17 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang:
  1. Desa Baji Lor
  2. Desa Bonomerto
  3. Desa Cukilan
  4. Desa Dadapayam
  5. Desa Dersansari
  6. Desa Gunung Tumpeng
  7. Desa Jatirejo
  8. Desa Kebowan
  9. Desa Kedungringin
  10. Desa Ktanggi
  11. Desa Krandon Lor
  12. Desa Medayu
  13. Desa Plumbon
  14. Desa Purworejo
  15. Desa Reksosari
  16. Desa Sukorejo
  17. Desa Suruh

Share:

Derajat Kristalisasi

     Derajat kristalisasi merupakan salah satu tekstur batuan beku yang membaginya berdasarkan tingkat kritalisasi mineral dalam batuan. Derajat kristalisasi sangat erat hubungannya dengan suhu pembentukan batuan. Derajat kristalisasi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu
Gambar 1. Granit dengan semua mineral terbentuk sempurna
  • Holokristalin, terjadi pada batuan yang memiliki komposisi mineral dengan bentuk yang sempurna. Holokristalin ini terjadi pada batuan yang memiliki suhu pembentukan yang masih tinggi dalam waktu yang cukup lama.
Gambar 2. Andesite dengan mineral amphibole terbentuk di kelilingi masa dasar
  • Hipokristalin, terjadi pada batuan yang tidak 100% memiliki komposisi mineral dengan bentuk sempurna. Hipokristalin memiliki suhu pembentukan yang masih tinggi akan tetapi tidak dalam waktu yang cukup untuk membentuk mineral yang sempurna pada semua mineral yang ada pada batuan atau dapat terjadi pembekuan secara tiba-tiba setelah beberapa mineral terbentuk sempurna.
Gambar 3. Obsidian yang tidak terdapat mineral (gelasan)
  • Holohyalin, terjadi pada batuan yang memiliki komposisi gelasan. Holohyalin terbentuk akibat pembekuan dalam waktu singkat sehingga tidak sempat membentuk mineral.

Share:

Tekstur Batuan Beku

     Batuan beku terbentuk akibat adanya pembekuan magma. Pembekuan magma dapat terjadi seiring menurunnya suhu magma. Pada kondisi tertentu batuan beku yang terbentuk akan memiliki ciri masing-masing yang disebut dengan tekstur batuan beku. Tekstur tersebut dapat menjelaskan dimana dan pada kondisi seperti apa batuan tersebut terbentuk serta pada pengamatan khusus dapat diketahui gradien suhu pembentukannya. Berikut adalah tekstur yang ada pada batuan beku:
Gambar 1. Batuan Beku

     Drajat Kristalisasi merupakan tingkat kristalisasi mineral dalam batuan. Drajat kristalisasi di bedakan menjadi tiga, yaitu

  • Holokristalin, mineral pada batuan berbentuk kristal yang sempurna.
  • Hipokristalin, mineral pada batuan tidak semuanya berbentuk kristal bahkan ada yang tidak berbentuk (gelasan)
  • Holohyalin, tidak ada mineral yang terbentuk (semuanya gelasan)

     Granularitas merupakan keseragaman mineral penyusun batuan beku. Granularitas terbagi menjadi dua, yaitu equigranular dan inequigranular.

     Equigranular merupakan batuan beku yang memiliki mineral dengan bentuk cenderung seragam. Equigranular sendiri terbagi menjadi dua, yaitu
  • Fanerik, batuan beku yang memiliki ukuran kristal yang dapat dilihat
  • Afanit, batuan beku yang memiliki ukuran kristal yang sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat.
     Inequigranular merupakan batuan beku yang memiliki mineral dengan bentuk tidak seragam. Inequigranular sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu
  • Faneroporfiritik, batuan beku yang memiliki beberapa mineral dalam bentuk kristal besar dan dikelilingi oleh mineral dengan bentuk kristal kecil namun dapat dikenali mineralnya.
  • Porfiritik, batuan beku yang memiliki beberapa mineral dalam bentuk kristal dikelilingi oleh mineral sebagai masa dasar yang tidak dapat dikenali (dilihat)
  • Vitrotirik, batuan beku yang memiliki masa dasar berupa gelasan.
     Bentuk butir dilihat berdasarkan kejelasan bidang batas kristal. Bentuk butir dilihat dalam kondisi dua dimensi. Bentuk butir dibagi menjadi tiga, yaitu
  • Euhedral, apabila kristal sempurna dan memiliki batas yang jelas
  • Subhedral, apabila kristal kurang sempurna dan dibatasi dengan bidang batas yang kurang jelas
  • Anhedral, apabila bidang kristal dibatasi dengan batas yang tidak jelas.

Share:

Peta Administrasi Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Sumowono merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Secara geografis, Kecamatan Sumowono terletak diantara 110 15' 6" hingga 110 20' 27" Bujur Timur dan 7 11' 15" hingga 7 16' 25" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Sumowono berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal di bagian utara, Kecamatan Bandungan dan Jambu di bagian timur, Kabupaten Temanggung di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Sumowono, terdiri dari 16 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang:
  1. Desa Bumen
  2. Desa Candigaron
  3. Desa Duren
  4. Desa Jubelan
  5. Desa Kebonagung
  6. Desa Kemawi
  7. Desa Kemitir
  8. Desa Keseneng
  9. Desa Lanjan
  10. Desa Losari
  11. Desa Mendongan
  12. Desa Ngadikerso
  13. Desa Piyanggang
  14. Desa Pledokan
  15. Desa Sumowono
  16. Desa Trayu

Share:

Struktur Batuan Beku

     Batuan beku terbentuk karena pembekuan magma. Pembekuan magma dapat terjadi ketika suhu magma mengalami penurunan. Tempat pembekuan magma dapat mempengaruhi kondisi struktur dan tekstur dari batuan. Berdasarkan tempat pembekuan magma terhadap permukaan bumi, batuan beku dibagi menjadi dua, yaitu batuan beku intrusive dan extrusive. Batuan beku intrusive merupakan batuan beku yang pembekuannya berada di bawah permukaan sedangkan batuan beku extrusive merupakan batuan beku yang pembekuannya berada di atas permukaan.
Gambar 1. Contoh struktur batuan beku

     Struktur batuann beku merukpakan penampakan batuan secara makro meliputi kedudukan batuan tersebut. Struktur batuan beku sebagian besar hanya dapat dilihat dengan pengamatan singkapan. Berikut adalah struktur batuan beku:
  • Masif
    Merupakan struktur yang tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas dan tidak menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam dalam tubuh batuan beku.
  • Sheeting joint
    Merupakan struktur batuan beku yang memperlihatkan sebuah perlapisan.
  • Columnar Joint
    Merupakan struktur batuan beku yang memperlihatkan batuan terpisah dengan bentuk polygonal seperti pensil.
  • Pillow Lava
    Merupakan struktur batuan beku menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal.
  • Vesikuler
    Merupakan struktur batuan beku yang berlubang-lubang. Lubang tersebut diakibatkan karena proses keluarnya gas pada saat pembekuan magma.
  • Amigdaloidal
    Merupakan struktur batuan beku yang mirip dengan Vsikuler tetapi lubang yang terbentuk telah terisi oleh mineral sekunder.
  • Xenolithis
    Merupakan struktur batuan beku yang memperlihatkan adanya fragmen atau pecahan batuan lain yang masuk dalam batuan yang mengintrusi.

Share:

Peta Administrasi Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Pringapus merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Secara geografis, Kecamatan Pringapus terletak diantara 110 26' 10" hingga 110 33' 41" Bujur Timur dan 7⁰ 6' 45" hingga 7 13' 4" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Pringapus berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak di bagian utara, Kabupaten Grobogan di bagian timur, Kecamatan Bringin, Tuntang dan Bawen di bagian selatan serta Kecamtan Bergas di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Pringapus terdiri dari 9 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang:
  1. Desa Candirejo
  2. Desa Derekan
  3. Desa Jatirunggo
  4. Desa Klepu
  5. Desa Penawangan
  6. Desa Pringapus
  7. Desa Pringsari
  8. Desa Wonorejo
  9. Desa Wonoyoso

Share:

Warna Batuan Beku

     Warna batuan sangat erat hubungannya dengan komposisi mineral penyusun. Mineral penyusun batuan dipengaruhi oleh komposisi magma asal, sehingga dari warna diketahui jenis magma pembentuknya.
Gambar 1. Batuan beku Felsik

  • Batuan beku berwarna cerah, umumnya adalah batuan beku yang tersusun atas mineral-mineral felsik (asam) seperti kuarsa, Ortoklas, plagioklas dan muskovit
  • Batuan beku berwarna hijau kehitaman umumnya adalah batuan beku basa dengan mineral penyusun dominan adalah mineral mafik (basa) seperti olivin, piroksen, amphibol/hornblende dan biotit.
  • Batuan beku berwarna gelap sampai hitam umumnya batuan beku bersifat intermediate dimana jumlah mineral mafik dan felsiknya hampir sebanding.
  • Batuan beku berwarna hijau kelam dan biasanya monomineralik disebut batuan beku ultrabasa dengan komposisi hampir semuanya mineral mafik.
Share:

Peta Administrasi Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Pabelan merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Secara geografis, Kecamatan Pabelan terletak diantara 110 29' 36" hingga 110 35' 14" Bujur Timur dan 7 15' 24" hingga 7 20' 45" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Pabelan berbatasan langsung dengan Kecamatan Bringin di bagian utara, Kecamatan Bancak dan Suruh di bagian timur, Kecamatan Tengaran di bagian selatan dan Kabupaten Salatiga di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Pabelan terdiri dari 17 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang:
  1. Desa Bejaten
  2. Desa Bendungan
  3. Desa Giling
  4. Desa Glawang
  5. Desa Jembrak
  6. Desa Kadirejo
  7. Desa Karanggondang
  8. Desa Kauman Lor
  9. Desa Pabelan
  10. Desa Padaan
  11. Desa Segiri
  12. Desa Semowo
  13. Desa Sukoharjo
  14. Desa Sumberejo
  15. Desa Terban
  16. Desa Tukang
  17. Desa Ujung-ujung

Share:

Inti Bumi (Core)

     Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari bumi. Menurut teori bumi oval, inti bumi terletak di bagian tengah dari bumi dengan kedalaman dari 2900 km hingga pada pusat kedalaman 6300 km. Suhu inti bumi mencapai 2000 C di bagian luar inti dan 4500 C di bagian tengah inti.
Gambar 1. Lapisan Bumi

     Pada tahun 1930-an, Inge Lehmann seorang ahli seismologi dari Denmark menjumpai tanda-tanda gelombang kompresi, yaitu gelombang yang mendorong bolak-balik melalui tubuh planet pada bacaan seismik gempa besar yang terjadi di Selandia Baru. Hal tersebut memberinya kesimpulan bahwa inti bumi pada dasarnya memiliki sifat padat.

     Selain Lehmann, penelitian juga dilakukan oleh Australian National University dengan menganalisis gelombang seismik beramplitudo rendah, yaitu J-phase (gelombang yang dapat melewati inti planet). Dengan metode tersebut, dapat diketahui secara mendetail susunan lapisan inti bumi. Berdasarkan hasil penelitiannya, inti bumi dibagi menjadi dua golongan, yaitu
  • Inti bumi bagian luar (Outer core), terletak mulai dari kedalaman 2900 km hingga 5100 km yang tersusun dari logam padat.
  • Inti bumi bagian dalam (Inner core), terletak mulail dari kedalaman 5100 km hingga 6300 km yang tersusun dari logam cair.
     Lapisan inti bumi tersebut terpisahkan oleh sebuah lapisan khayal yang disebut dengan Lehmann Discontinuity. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, inti bumi tersusun atas senyawa nikel dan besi.


Share:

Mantel Bumi (Mantle)

     Mantel bumi merupakan lapisan tengah diantara kerak bumi dan inti bumi yang menyelimuti inti bumi. Mantel bumi memiliki ketebalan paling tebal diantara semua lapisan. Ketebalan mantel bumi dapat mencapai 3000 km dengan suhu mencapai 3000 C. Mantel bumi memiliki volume terbesar diantara lapisan lain dan mencapai 80% dari volume keseluruhan bumi.
Gambar 1. Mantel dan Arah arus konfeksi

     Secara umum mantel terbagi menjadi dua golongan yang di bedakan berdasarkan sifat dan suhunya, yaitu mantel atas dan mantel bawah.
  • Mantel atas berada di bagian luar dari mantel. Mantel atas berada pada kedalaman 400 km dengan sifat yang plastis. Sifat plastis yang dimiliki mantel bagian atas disebabkan karena suhu dan tekanannya setimbang. Pada bagian mantel atas, terjadi arus konfeksi yang mampu menggerakkan lapisan diatasnya sehingga menimbulkan munculnya struktur-struktur geologi yang mampu membentuk rona bumi saat ini.
  • Mantel bawah berada di bagian dalam dari mantel. Mantel bawah berada pada kedalaman 2900 km dengan suhu mencapai 3000 C. Mantel atas memiliki sifat padat. Hal tersebut disebabkan oleh perbandingan tekanan yang lebih besar dari pada suhunya.
     Mantel bumi secara keseluruhan memilik dominasi komposisi berupa magnesium, besi, alumunium, kalium, silikon dan oksigen.

Share:

Kerak Bumi (Crust)

     Kerak bumi merupakan lapisan bumi paling luar yang bersamaan dengan mantel bumi membentuk lapisan litosfer. Ketebalan kedua lapisan ini mencapai 80 kilometer. Lapisan kerak bumi merupakan lapisan dimana semua makhluk hidup. Selain itu, kerak bumi juga menjadi lapisan bumi yang paling sering bergerak. Pergerakan kerak bumi disebabkan karena adanya arus konfeksi yang ada pada mantel bumi sehingga menyebabkannya bergerak. Pergerakan tersebut akan menyebabkan munculnya struktur geologi sehingga menghasilkan rona bumi sampai seperti saat ini.
Gambar 1. Bumi

     Kerak bumi terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kerak samudera dan kerak benua. Kerak samudera merupakan kerak bumi yang wilayahnya tertutupi oleh perairan dengan ketebalan lapisan 5 hingga 10 km, sedangkan kerak benua merupakan kerak bumi yang wilayahnya didominasi oleh batuan granit dengan ketebalan 20 hingga 70 km.

     Suhu kerak bumi, bertambah seiring bertambahnya kedalaman. Setiap kilometer suhu naik kurang lebih 30 C namun gradien suhu akan menurun seiring bertambahnya kedalaman. Pada batas bawah kerak bumi temperaturnya mencapai 1100 C.

     Kerak bumi terdiri dari beberapa unsur, yaitu Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%) dan Magnesium (Mg) (2,1%).


Share:

Bumi dan Struktur Bumi

     Bumi merupakan salah satu planet dalam tatasurya yang berada di urutan ketiga setelah planet Merkurius dan planet Venu. Bumi merupakan satu-satunya planet dalam tata surya yang menunjang kehidupan. Bumi sendiri memiliki panjnang diameter perkiraan 12.742 km dengan perkiraan volume total 1,08321 X 10 km.
Gambar 1. Struktur Bumi

     Diameter Bumi yang panjang memiliki beberapa jenis layer dimana pada layer tersebut memiliki perbedaan baik dari sifat, bentuk hingga komposisinya. Bumi terdiri dari tiga layer utama, yaitu Kerak (Crust), Mantel (Mantle) dan Inti (Core) yang memiliki susunan di mana susunan tersebut sering dikenal dengan Struktur Bumi. Susunan bumi terdiri dari kerak berada di bagian paling luar yang menopang kehidupan, mantel berada di tengah dan inti yang berada di bagian paling dalam.


Share:

Clinic Bimbel

Popular Posts

Blog Archive

Followers