• Jasa Pengukuran Geolistrik

    Kami menyediakan jasa pengukuran Geolistrik untuk berbagai macam bidang oleh tenaga ahli handal yang telah berpengalaman.

  • Jasa Pemboran / Pengeboran

    Kami menyediakan jasa pemboran untuk berbagai macam keperluan baik untuk pemboran sumur dalam maupun geoteknik.

  • Jasa Pembuatan Peta

    Kami menyediakan jasa pembuatan berbagai macam peta seluruh Indonesia. Hasil dapat berupa raster maupun vector sesuai dengan pesanan.

  • Jasa Pemetaan Geologi

    Kami menyediakan jasa untuk melalkukan pemetaan geologi, baik untuk keperluan tambang, geoteknik maupun keperluan penelitian.

Sifat Kimia Airtanah

2.1.1   Sifat Kimia
Termasuk dalam sifat kimia adalah kesadahan, jumlah garam terlarut (total dissolved solids atau TDS), daya hantar listrik (electric conductance atau DHL), keasaman, dan kandungan ion.

a.             Kesadahan atau Kekerasan
Kesadahan atau kekerasan (total hardness), adanya kandungan Ca dan Mg. Kesadahan ada dua macam, yaitu kesadahan karbonat dan kesadahan non karbonat. Air dengan kesadahan tinggi sukar melarutkan sabun, oleh karenanya  air tersebut perlu dilunakkan lebih dahulu.
b.             Daya Hantar Listrik 
Daya Hantar Listrik  adalah sifat menghatanrkan listrik dari air. Air yang banyak mengandung garam akan mempunyai DHL tinggi. Pengukurannya dengan alat Electric Conductivity Meter(EC Meter), yang satuannya adalah mikromhos/cm atau μmhos/cm atau μsiemens/cm sering ditulis μS/cm.
Air tanah pada umumnya mempunyai harga 100 - 5000 μmhos. Besaran DHL dapat dikonversikan menjadi jumlah garam terlarut (mg/l), yaitu: 10 m3 Î¼mhos/cm = 640 mg/l  atau 1 mg/l = 1,56 mmhos/cm (1,56 μS/cm).
Hubungan antara harga DHL dengan jumlah garam yang terlarut secara tepat perlu banyak koreksi seperti temperatur pengukuran, maupun tergantung juga dengan jenis garam yang terlarut, tetapi secara umum angka tersebut di atas sedikit banyak dapat mewakili (Tabel 2.4)
Tabel 2.1 Klasifikasi air berdasarkan harga DHL (Hadipurwo, 2006 dalam Riastika, 2011)
DHL (mmhos/cm pada 25°C)
Macam air
0,055
Tawar
0,5 - 5,0
Payau  (brackish)
5 – 30
Cukup asin (moderate  saline)
30 – 2000
Asin
35.000 - 45.000
Asin sekali (briny)

c.             Keasaman Air
Keasaman air dinyatakan dengan pH, mempunyai besaran mulai dari 1-14. Air yang mempunyai pH 7 adalah netral, sedangkan yang mempunyai pH lebih besar/kecil dari 7 disebut bersifat basa/asam. Jadi air yang mengandung garam kalsium karbonat atau magnesium karbonat, bersifat basa (pH 7,5 - 8), sedangkan yang mempunyai harga pH < 7 adalah bersifat asam, sangat mudah melarutkan Fe, sehingga air yang asam biasanya mempunyai kandungan besi (Fe) tinggi. Pengukuran pH air di lapangan dilakukan dengan pH meter, atau kertas lakmus (Hadipurwo, 2006 dalam Riastika, 2011).
d.             Kandungan Ion

Kandungan ion baik kation maupun anion yang terkandung  di dalam air diukur banyaknya, biasanya dalam satuan part per million (ppm) atau mg/l. Ion-ion yang diperiksa antara lain Na, K, Ca, Mg, Al, Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, SO4,  CO2, CO3, HCO3, H2SF,  NH4,  NO3, , NO2, KMn O4,  SiO2, boron, ion-ion logam yang biasanya jarang akan tetapi ion ini bersifat sebagai racun antara lain As, Pb, Sn, Cr, Cd, Hg, Co (Hadipurwo, 2006 dalam Riastika, 2011).
Share:

Komponen Deformasi (translasi, rotasi, strain dan perubahan volume)

     Perubahan bentuk dapat terjadi karena adanya beberapa komponen pengubahnya diantaranya adalah translasi, rotasi, strain dan perubahan volume. Komponen tersebut memiliki masing-masing pengaruh dan dapat terjadi pada semua batuan yang mengalami deformasi.


  • - Translasi merupakan perubahan yang terjadi pada suatu batuan yang mengalami perpindahan secara paralel dalam artian satu tubuh batuan bergerak bersama dengan arah yang sama dan jarak yang sama. Sebagai contoh pergerakan lempeng benua.

  • Rotasi merupakan perubahan yang terjadi pada suatu batuan yang mengalami perputaran dengan putaran pada 1 titik poros dan memiliki arah perputaran yang sama pada satu tubuh batuan. Sebagai contoh jatuhan batuan di daerah slope akan mengalami rotasi serta translasi.

  • Strain merupakan perubahan yang terjadi pada suatu batuan dengan arah yang tidak jelas bahkan dapat berbeda meskipun dalam satu tubuh batuan. Pada kondisi lapangan yang telah terdeformasi, tidak dapat dilihat pergerakan yang terjadi apakah translasi atau rotasi hanya dapat melihat hasil strain. Strain yang terjadi pada batuan, akan mengalami perbahan bentuk yang disertai atau tidak oleh perubahan volume.

  • Perubahan volume merupakan perubahan yang terjadi pada tubuh batuan yang mengalami pengembangan atau penyusutan tubuh batuan.
Share:

Deformation (Deformasi)

     Deformasi sering dikenal sebagai sebuah perubahan bentuk atau wujud. Meskipun demikian, massa batuan dapat berubah atau berputar sebagai unit yang keras selama deformasi tanpa adanya perubahan internal batuan (komposisi). Dengan kata lain deformasi adalah perubahan dari bentuk awal hingga bentuk akhir dengan proses translasi, rotasi, strain serta perubahan volume.


     Berdasarkan pergerakannya, deformasi terbagi menjadi 4 yaitu:
- Rotation
- Translation
- Strain
- Perubahan Volume

Click Here for More
Share:

Mengganti Warna Polygon (ArcMap)

Selamat datang di tutorial arcMap.
Kali ini saya akan membahas tentang bagaimana mengubah warna dan isi dari polygon.
Pertama kita membutuhkan data polygon (dari tutorial sebelumnya juga boleh)

Pastikan semuanya sudah sesuai dengan yang kita inginkan dalam artian polygon telah memiliki kriterianya. Sebagai contoh peta geologi dengan keterangannya satuan litologi.

Inputkan kolom baru dengan nama yang diinginkan (satuan litologi)

Untuk pewarnaan dapat dilakukan dengan penggantian symbology yang ada di properties pada shapefile di table of content dengan klik kanan pilih properties.

Untuk mengganti simbol, kita perlu membuka tab symbology yang digunakan untuk pengeditan simbol, warna dll.

Pada bagian show, terdapat beberapa opsi. untuk feature digunakan untuk mengganti seluruh warna polygon dengan 1 warna. categories digunakan sesuai dengan kategori yang telah kita buat pada attribute table dan quantities berdasarkan jumlahnya.

Penggantian warna berdasarkan tabel yang dimiliki dapat menggunakan categories. Pilih kolom yang berisi keterangan tambahan yang telah ditambahkan.

Untuk memunculkan isi dari tabel, pilih add all values yang ada di bagian bawah maka akan keluar warna dan keterangannya.

Untuk menggantinya, double klik pada kotakan di setiap keterangan dan ubah warnanya sesuai keinginan.

Klik OK jika pewarnaan sudah selesai sesuai yang diinginkan dan akan keluar hasil akhirnya.

Sekian tutorial kali ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di Youtube kami.

semoga bermanfaat dan terimakasih.
Share:

Gaya Tektonik Pembentuk Struktur Geologi

Gaya tektonik sangat beragam yang dapat menghasilkan bentuk yang berbeda-beda.


- Compression
Pada gaya compression yang terjadi adalah penekanan lempeng yang dapat memampatkan batuan dan bahkan dapat menjadikan batuan patah atau dikenal dengan sesar. Gaya kompresi ini memiliki arah gaya utama horisontal terhadap batuan yang dikenainya.

- Tention
Pada gaya tention yang terjadi adalah penarikan lempeng yang dapat menghasilkan rongga sehingga menjadi tempat keluarnya magma. Gaya tention ini memilikili arah gaya utama vertikal dan yang paling bekerja adalah gravitasi bumi yang dapat menyebabkan turunnya permukaan batuan.

- Shear force
Pada gaya shear force ini yang terjadi adalah pergesekan antar lempeng yang di akibatkan oleh pergerakan yang memiliki arah berbeda antara lempeng bagian kanan dan lempeng bagian kiri. Gaya utama yang bekerja pada struktur ini memiliki arah horizontal
Share:

Sifat Fisik Airtanah

     Kualitas airtanah merupakan salah satu hal yang paling penting dalam pemanfaatan air tanah. Kualitas airtanah dapat menentukan kelayakan airtanah untuk di konsumsi. Salah satu parameter dalam penentuan kualitas airtanah adalah sifat fisik dari airtanah tersebut.

     Sifat fisik airtanah merupakan sifat yang langsung dapat dilihat dengan menggunakan indra manusia. Sifat fisik ini adalah hal yang harus diketahui sebelum melakukan pengujian lebih lanjut tentang kelayakan dari airtanah tersebut. Terdapat beberapa sifat fisik, diantaranya adalah warna, tingkat kekeruhan, rasa dan bau serta suhu airtanah.

     Airtanah tidak hanya memiliki satu warna, tetapi terdapat beberapa warna yang dapat ditentukan. Warna pada airtanah berasal dari pengotor yang dilewati oleh airtanah tersebut, sehingga sangat bergantung pada media yang dilewatinya. Sebagai contoh, ketika airtanah melewati daerah yang memiliki zat terlarut dengan warna merah, maka airtanah akan dapat berubah menjadi merah. Airtanah yang baik tidak memiliki warna.

     Tingkat kekeruhan pada airtanah merupakan hasil dari pelarutan material sedimen yang bergabung bersama airtanah dalam pergerakannya. Hal tersebut dapat menjadikan air menjadi keruh dan tidak layak dikonsumsi karena pada keadaan tertentu material sedimen tidak dapat dicerna oleh pencernaan manusia. Umumnya airtanah yang keruh tidak digunakan untuk konsumsi. Air dengan kulitas yang baik akan memiliki kadar kekeruhan yang rendah. Airtanah yang baik memiliki tingkat kekeruhan kurang dari 5 skala NTU

     Rasa dan bau pada airtanah sangat beragam tergantung dari zat yang ikut bersama air tanah. Sebagai contoh pada daerah pesisir, airtanah tidak lagi memiliki rasa tawar melainkan akan berubah menjadi payau karena pengaruh dari air laut dan pada daerah dengan sulfur tinggi akan memiliki bau sulfur yang sangat menyengat. Berbeda dengan daerah pegunungan yang akan memiliki rasa tawar dan segar serta tidak berbau. Rasa dan bau merupakan salah satu indikasi adanya senyawa fenol yang tidak layak untuk dikonsumsi. Airtanah yang baik tidak memiliki rasa dan bau.

     Suhu pada airtanah bergantung dengan suhu permukaan dan suhu bawah permukaan. Pada airtanah dengan suhu tinggi, dapat mengindikasi adanya bahan kimia terlarut yang mampu menaikkan suhu dari airtanah tersebut. Suhu normal untuk airtanah adalah 27°C.
Share:

Perhitungan Debit Metode Apung

     Perhitungan metode apung adalah salah satu perhitungan yang paling mudah untuk dilakukan. Perhitungan metode apung ini hanya membutuhkan bahan yang dapat mengapung dan mengetahui luas dari penampang sungai yang kemudian diukur pada jarak tertentu sehingga mendapatkan debit.

     Perhitungan ini membutuhkan data kedalaman sungai di masing-masing segmen dan lebar dari sungai. Pada pengambilan data, akan diperoleh kecepatan dari benda apung tersebut yang kemudian dilakukan perhitungan menggunakan persamaan

Q = v x l x A

Dengan:
Q = Debit aliran
v = Kecepatan aliran
l = Panjang lintasan
A = Luas segmen yang dihitung

     v didapatkan dengan menghitung jarak dari peluncuran benda apung hingga sepanjang l (panjang lintasan) dibagi dengan waktu tempuhnya menggunakan persamaan

v = l / t

Dengan:
v = Kecepatan aliran
l = Panjang lintasan
t = Waktu tempuh benda apung dari titik 0.

Share:

Perhitungan Debit

     Setiap aliran permukaan memiliki kecepatan tertentu yang sering disebut dengan debit air. Setiap daerah memiliki kecepatannya masing-masing yang tergantung dengan beberapa faktor diantaranya adalah curah hujan dan kelelrengan.

      Curah hujan pada suatu daerah akan menentukan jumlah volume air yang akan digerakkan. Semakin tinggi curah hujan akan semakin tinggi pula nilai debitnya. Nilai kelerengan pada suatu daerah akan menentukan kecepatan alirannya. Semakin tinggi kelerengannya makan kecepatan air akan semakin cepat didukung dengan gravitasi pada daerah tersebut.

     Perhitungan debit aliran dibedakan menjadi dua jenis yaitu perhitungan langsung dan tidak langsung. Untuk perhitungan langsung merupakan perhitungan yang langsung dilakukan pada sungai secara keseluruhan. Sedangkan untuk perhitungan secara tidak langsung tidak dilakukan perhitungan terhadap seluruh badan sungai tetapi menggunakan sample salah satu sungai dengan mengukur beberapa area saja sebagai pedoman dalam perhitungan debit.

Perhitungan Langsung terdiri dari
-  Metode Apung
-  Metode Bangunan hidrolik yaitu Chipolleti dan Thomson
-  Metode Salt Dilution

Perhitungan Tidak Langsung terdiri dari
-  Metode velocity area.
Share:

Global Mapper v18

Global Mapper merupakan salah satu software geospasial yang dapat mengolah data berupa data vector, raster serta dapat mengolah data citra dengan baik. Global mapper ini memiliki kemampuan membaca semua data tersebut sehingga mudah kita untuk melakukan pengolahan menggunakan global mapper tidak seperti software lainnya yang hanya bekerja pada ekstensi tertentu saja.


Global Mapper v18 ini merupakan upgrade-an dari global mapper sebelumnya dengan kenampakan home yang lebih menarik. Tampilan pada global mapper v18 ini pada toolbarnya diganti dengan gambar kartun dan pada bagian kirinya sudah dapat di akses control centre-nya sehingga dapat dilakukan pengeditan tanpa membuka control centre seperti di global mapper sebelumnya.

Kelemahan global mapper v18 ini dalam perjalanannya dibutuhkan sistem yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya dengan spesifikasi mininam:

  • Windows 7/ 8/ 8.1/ 10 (32-bit or 64-bit)
  • 2 GHz processor
  • 4 GB RAM
  • 300 MB disk space
  • 1024 x 768 display
  • OpenGL 3.3


Link Download >> Media1Fire
Share:

Sifat Batuan Terhadap Airtanah

     Setelah terjadi proses infiltrasi, air akan tersimpan di bawah permukaan yang di kenal dengan airtanah. Airtanah ini berada di bawah permukaan pada rongga-rongga batuan. Berdasarkan sifatnya terhadap airtanah, batuan dibedakan menjadi empat jenis, yaitu akuifer, akuitar, akuiklud dan akuifug.

     Akuifer merupakan tempat yang paling banyak memiliki air karena pada akuifer, batuan dapat menyimpan dan menyalurkan airtanah dalam jumlah yang banyakperti batupasir. Akuitar merupakan lapisan yang hanya dapat menyimpan airtanah tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah yang berarti seperti batulempug dan batulanau. Akuiklud merupakan lapisan batuan yang dapat menyimpan air tetapi tidak dapat meloloskan air seperti lempung dan shale. Akuifug merupakan lapisan yang tidak dapat menyimpan maupun mengalirkan air seperti pada batuan intrusi dan batuan beku masif.

     Akuifer terbagi menjadi dua jenis yaitu akuifer bebas dan akuifer tertekan. Akuifer bebas tidak di batasi oleh batuan permeable diatasnya atau yang dikenal dengan akuiklud. Akuifer bebas juga merupakan batas zona air jenuh (muka airtanah). Akuifer tertekan berada diantara dua lapisan akuiklud. Akuifer umumnya memiliki material dengan ukuran pasir karena pada pasir terdapat porositas yang dapat mengyimpan dan mengalirkan air.

Share:

Surfer v13 Download

Surfer merupakan software interpolasi data yang berada di bawah naungan Golden Software. Di dalam surfer terdapat berbagai macam tools dimana sangat membantu dalam menginterpolasi data. Selain interpolasi data, di dalam surfer juga terdapat tools untuk menampilkan data dalam bentuk gambar beserta lokasinya dan data hasil dari interpolasi yang dapat berupa post map, contour map bahkan tampilan 3D dari hasil interpolasi.


system minimal untuk menjalankan:
- OS windows 7 atau lebih tinggi
- 150MB ruang hard disk kosong
- Ram 1GB untuk windows 7/8/10 32 bit dan Ram 2GB utuk windows 7/8/10 64 bit
- resolusi monitor 1024X768


Berikut Link Download Surfer v13
--> Mega
Share:

Infiltrasi

Air di bumi ini tidak hanya ada pada permukaan. Sebagian lain dari air berada di bawah permukaan tepatnya pada batuan yaitu pada rongga yang ada di batuan. Air dapat berada di bawah permukaan setelah mengalami suatu proses yang di sebut dengan infiltrasi yang dilanjutkan dengan proses perkolasi.

Infiltrasi merupakan proses aliran air masuk de dalam tanah yang di lanjutkan dengan proses perkolasi yakni lanjutan aliran menuju batuan yang lebih dalam. Kedua proses tersebut dipengaruhi oleh gaya kapiler yang menyebabkan air mengalir secara horizontal dan gaya gravitsi yang menjadikan air mengalir dengan arah vertikal.

Dengan gaya kapiler dan gravitasi akan menghasilkan air bawah permukaan tetapi tidak semua air mengalir ke bawah permukaan, terdapt beberapa faktor yang mempengaruhi proses infiltrasi. Faktor yang mempengaruhi jumlah air yang mengalami infiltrasi adalah tekstur dan struktur tanah yang dilewati air. Semakin berongga maka air yang akan mengalami infiltrasi akan semakin banyak sedangkan yang akan mengalir di permukaan akan semakin sedikit. Selain itu jumlah air permukaan juga mempengaruhinya karena semakin banyak air permukaan maka akan menambah jumlah air yang terinfiltrasi.

Berikut gambaran singkat tentang batuan terhadap proses infiltrasi

Share:

Clinic Bimbel

Popular Posts

Blog Archive

Followers