• Jasa Pengukuran Geolistrik

    Kami menyediakan jasa pengukuran Geolistrik untuk berbagai macam bidang oleh tenaga ahli handal yang telah berpengalaman.

  • Jasa Pemboran / Pengeboran

    Kami menyediakan jasa pemboran untuk berbagai macam keperluan baik untuk pemboran sumur dalam maupun geoteknik.

  • Jasa Pembuatan Peta

    Kami menyediakan jasa pembuatan berbagai macam peta seluruh Indonesia. Hasil dapat berupa raster maupun vector sesuai dengan pesanan.

  • Jasa Pemetaan Geologi

    Kami menyediakan jasa untuk melalkukan pemetaan geologi, baik untuk keperluan tambang, geoteknik maupun keperluan penelitian.

Pengukuran Geolistrik Desa Pilang, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora

     Dalam era pembangunan bahan yang dibutuhkan semakin meningkat terutama pada bahan yang ada di alam. Bahan tambang misalnya, menjadi sorotan utama sebagai bahan yang mampu menunjang kebutuhan akan pembangunan. Bahan tambang dapat berupa bahan-bahan pengisi seperti pasir, batubelah hingga gamping. Di Kabupaten Blora memiliki kelimpahan bahan galian dengan wujud pasir yang banyak dijumpai pada Kecamatan Randublatung. Guna mendapatkan bahan tambang tersebut sebagai penunjang kebutuhan pembangunan, diperlukan adanya pengamatan lapangan secara langsung sehingga akan mendapatkan nilai pasti dari cadangan yang ada di daerah tersebut.

     Desa Pilang merupakan salah satu lokasi yang memiliki jumlah bahan galian pasir yang cukup melimpah sehingga dapat dijadikan sebagai pemasok utama dalam bahan galian pasir untuk pembangunan di wilayah sekitarnya. Desa Pilang terletak di Kecamatan Randublatung dengan perjalanan tempuh 2-3 jam perjalanan darat menggunakan mobil dari Kantor Bupati Blora.

     Guna untuk memebuhi kebutuhan akan bahan galian, perlu dilakukan pengukuran langsung sehingga dapat mengetahui jumlah cadangan yang ada di Desa Pilang. Pengukuran geolistrik dilakukan pada Desa Pilang menggunakan konfigurasi schlumberger dengan jumlah 7 titik lokasi pengukuran yang akan dikorelasikan dan mendapatkan total volume.

     Dari hasil pengukuran geolistrik disimpulkan bahwa pada daerah ini memiliki 3 satuan utama, yaitu tanah penutup, lempung dan pasir. Dengan kedalaman yang beragam dari ke tujuh titik tersebut.
Share:

Pengukuran Geolistrik, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang

     Dalam era pembangunan bahan yang dibutuhkan semakin meningkat terutama pada bahan yang ada di alam. Bahan tambang misalnya, menjadi sorotan utama sebagai bahan yang mampu menunjang kebutuhan akan pembangunan. Bahan tambang dapat berupa bahan-bahan pengisi seperti pasir, batubelah hingga gamping. Di Kabupaten Rembang memiliki kelimpahan bahan galian dengan wujud tras yang banyak dijumpai pada daerah Kecamatan Kragan. Guna mendapatkan bahan tambang tersebut sebagai penunjang kebutuhan pembangunan, diperlukan adanya pengamatan lapangan secara langsung sehingga akan mendapatkan nilai pasti dari cadangan yang ada di daerah tersebut.

     Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan. Geolistrik dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan perhitungan potensi bawah permukaan suatu daerah. Dengan biaya yang relatif rendah, geolistrik dapat memberikan nilai keakurasian data tinggi.

     Berdasarkan kebutuhan dan metode tersebut di Kecamatan Kragan dilakukan pengukuran geolistrik untuk mengetahui kondisi bawah permukaan dan melakukan perhitungan total cadangan yang ada di daerah tersebut. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan dua konfigurasi, yaitu wenner dan schlumberger. Pengolahan data dilakukan dengan mengkolaborasikan antara analisis geolistrik dan pemetaan geologi yang ditujukan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan dan jumlah cadangan yang terukur.
Gambar 1. Contoh hasil pengukuran wenner

Gambar 2. Contoh hasil korelasi schlumberger dan wenner

Share:

Kondisi Geologi Wisata Alam Ecopark Bandar

     Wisata alam ecopark Bandar terletak di Kabupaten Batang bagian selatan. Menurut W.H. Condon dkk, (1996) dalam Peta Geologi Lembar Banjarnegara dan Pekalongan menyatakan bahwa daerah Pagilaran terletak pada formasi Gunungapi Jambangan (Qj) yang terdiri dari lava dan klastika gunungapi dengan sifat yang andesitik. Formasi ini memiliki umur quarter.
Gambar 1. Peta Geologi Regional Ecopark Bandar
     Dari hasil pengamatan lapangan, daerah pagilaran ini memiliki morfologi berbukit bergelombang (van Zuidam, 1985) dengan litologi berupa breksi vulkanik. Breksi pada daerah ini memiliki fragmen berupa batuan andesitik dan matriks berupa tuff. Selain litologi tersebut, juga ditemukan bolder-bolder andesitik dengan warna abu-abu gelap, tekstur afanitik.
Gambar 2. Batuan yang tersingkap di sekitar lokasi wisata

     Dari hasil pengamatan terdapat sumber air di lokasi wisata Ecopark Bandar. Sumber air tanah tersebut menandakan bahwa daerah tersebut memiliki sumber air yang cukup melimpah dan berada di atas garis khayal muka airtanah sehingga airtanah keluar dan mengalir. Aliran airtanah tersebut digunakn sebagai air baku kolam renang Ecopark Bandar.
Gambar 3. Sumber Air sebagai pengisi kolam

Share:

Wisata Alam Ecopark Bandar (Pemandian Bandar), Kecamatan Bandar

     Mendengar kata waterboom atau ecopark, mungkin yang terbesit di benak adalah kolam renang modern dengan segala permainan yang ada di dalamnya di tengah perkotaan. Namun demikian berbeda dengan waterboom yang ada di Kabupaten Batang justru berada di daerah pegunungan yang masih asri, air yang digunakan adalah mata air asli yang keluar didekat kolam waterboom. Tepatnya di Jalan Bandar-Batang, Kecamatan Bandar dengan jarak 1,5 km dari kantor Kecamatan Bandar atau Pasar Bandar.
Gambar 1. Peta Kesampaian Lokasi

     Pengunjung hanya dikenakan biaya sebesar Rp. 5.000,- untuk memasuki kawasan waterboom ditambah dengan parkir kendaraan yang di bawanya. Tempat parkir yang disediakan pun cukup luas hingga mampu menampung bus mini ukuran 32 seat. Biaya parkir untuk kendaraan roda dua senilai Rp. 2.000,- dan roda empat senilai Rp. 5.000,-.

     Waterboom yang ada di Kecamatan Bandar ini dilengkapi dengan taman bermain yang memiliki beberapa permainan diantaranya adalah ayunan legendaris yang sejak awal pembangunan sudah tersedia ayunan tersebut dan beberapa tambahan permainan lain. Pada waterboom ini terdiri dari 2 kelompok kolam utama, yaitu kolam untuk anak-anak dengan kedalaman terdalam 1 meter dan kolam untuk dewasa dengan kedalaman maksimal 2 meter dengan ukuran kolam 25 meter X 25 meter. Pada kelompok kolam pertama terdapat permainan-permainan khas kolam renang berupa prosotan dan ember air yang ditumpahkan setiap setengah jam sekali. Pembahasan Geologi klik >>di sini<<




     Selain kolam renang, waterboom ini juga menyediakan penyewaan peralatan berenang seperti ban, pelampung, kacamata renang serta pakaian renang dengan harga terjangkau. Di luar dari kolam renang tersedia juga warung-warung yang menjajakan beberapa jajanan baik yang siap saji seperti gorengan atau masakan khas Indonesia seperti mie ayam dan bakso.


Share:

Kondisi Geologi Wisata Alam Pagilaran

     Pagilaran merupakan daerah wisata yang terletak di Kabupaten Batang. Menurut W.H. Condon dkk, (1996) dalam Peta Geologi Lembar Banjarnegara dan Pekalongan menyatakan bahwa daerah Pagilaran terletak pada formasi Gunungapi Jambangan (Qj) yang terdiri dari lava dan klastika gunungapi dengan sifat yang andesitik. Formasi ini memiliki umur quarter.
Gambar 1. Peta Geologi Regional Wisata Alam Pagilaran

     Dari hasil pengamatan lapangan, daerah pagilaran ini memiliki morfologi berbukit bergelombang (van Zuidam, 1985) dengan litologi berupa breksi vulkanik. Breksi pada daerah ini memiliki fragmen berupa batuan andesitik dan matriks berupa tuff. Selain litologi tersebut, juga ditemukan bolder-bolder andesitik dengan warna abu-abu gelap, tekstur afanitik.

Foto 1. Morfologi Pagilaran 1
Foto 2. Litologi Pagilaran jarak dekat

      Dari litologi yang ditemukan, diketahui bahwa daerah ini terbentuk akibat adanya pembekuan magma dengan jarak yang relatif jauh dari sumber erupsi dan termasuk kedalam zona distal (Bogie dan Mackenzie, 1998). Breksi daerah ini terbentuk setelah mengalami perjalanan cukup jauh dan terdapat sedikit faktor air yang membawanya sehingga mengendap dengan ukuran yang bermacam-macam memiliki sortasi yang buruk.
Share:

Bentuklahan Karena Proses Pengendapan Gletser

     Dari hasil erosi olrh gletser, tentulah ada bagian-bagian erosi oleh gletser tersebut yang mengendap di tempat lain dan membentuk suatu bentukan khas diantaranya adalah:

  • Till
    Merupakan bagian dinding lembah yang hancur akibat erosi glatser yang terendapkan mengisi valley glacier, berasal dari ice sheet membawa fragmen batuan yang terkikis (fragmennya lancip) karena bertabrakan dan saling bergesek dengan batuan lain. Berukuran lempung hingga bolder dan tidak tersortasi.

  • Erratic
    Merupakan es berukuran bolder yang tertransport oleh es yang berasal dari lapisan batuan yang jauh letaknya.
  • Moraines
    Merupakan till yang terbawa jauh glacier dan tertinggal/mengendap setelah glacier menyusut. Material-material yang jatuh dari lereng terjal sepanjang valley glacier terakumulasi pada sepanjang sisi es. Terdapat empat benruk utama dari morainer berdasarkan tempatnya diantaranya adalah:
    >> Lateral moraines: moraines yang tertimbun sepanjang sisi gletser
    >> Medial moraines: gabungan anak-anak sungai yang dekat dengan lateral moraines membawa gletser turun sepanjang sisi till. Dari atas nampak seperti multiline highway (lintasan-lintasan pada daerah tinggi)
    >> End moraines: tepi till yang tertimbun di sepanjang sisi es, merupakan terminus yang tersisa yang tetap selama beberapa tahun dan mudah dilihat. Valley glacier membentuk end moraines seperti bulan sabit.
    >> Ground moraines: till yang tipis seperti lapisan-lapisan karena batuan yang terseret oleh gletser lalu mengendap.
  • Drumlin
    Merupakan ground moraines yang terbentuk kembali seperti alur-alur sungai lembah till, bentuknya seperti sendok terbalik porosnya sejajar dengan arah gerak es.

Share:

Bentuklahan Karena Proses Erosi Gastser

     Sama halnya dengan air, gletser juga mengalami pergerakan dan dapat melakukan penggerusan yang mengakibatkan adanya bentuk-bentuk penggerusan baik penggerusan pada Alpin Glaciation ataupun Continental Glaciation. Bentuklahan hasil erosi yang berasosiasi dengan Alpin Glaciation antara lain:

  • Truncated SpursBagian bawah tepi lembah yang terpotong triangular faced karena erosi glasial

  • Hanging ValleyKetika glatser tidak terelihat lagi, anak sungai yang tersisa menyisakan hanging valley yang tinggi di atas lembah utama. Meskipun proses glasial membentuk lembah menjadi lurus dan memperhalus dinding lembah, es menyebabkan permukaan batuan di bawahnya terpotong menjadi beberapa bagian tergantung pada resistensi batuan tersebut.

  • Rock Basin Lake
    Air meresap pada celah batuan, membeku dan memecah batuan sehingga lapisan batuan kehilangan bagiannya, digantikan es dan ketika meleleh kembali terbentuk rock basin lake

  • Cirques
    Merupakan sisi bagian dalam yang dilingkari glacier valley, berisi gletser dari glacier valley yang tumpah ke bawah. terbentuk karena proses glasial, pelapukan dan erosi dinding lemah.

  • Bergschrund
    Merupakan batuan yang telah pecah, berguling-guling dan jatuh ke valley glacier lalu jatuh ke crevasse

  • HomMerupakan puncak yang tajam karena cirques yang terpotong atau ada bagian yang hilang karena erosi ke arah hulu pada beberapa sisinya.

  • Aretes
    Merupakan sisi dinding lemah yang mengalami pemotongan dan pendalaman sehingga bagian tepinya menjadi tajam karena proses frost wedging

  • CrevassesMerupakan celah yang lebar (terbuka).

     Sedangkan bentuklahan yang berasosiasi dengan Continental Glaciacion, batuan di bawah ice sheet tererosi seperti batuan di bawah valley glacier menghasilkan grooves dan striation.
Share:

Kebun Teh Pagilaran, Kecamatan Blado

     Pagilaran merupakan salah satu lokasi wisata alam yang ada di Kabupaten Batang yang menyuguhkan pemandangan perkebunan teh dan udara sejuk di puncak yang menjadi atmosfir bagi warga untuk meregangkan pikiran dari penatnya rutinitas harian terutama bagi warga yang berkutat dengan perkotaan pada kesehariannya.
Peta kesampaian daerah dari kantor Kecamatan Blado

     Pagilaran terletak di Kecamatan Blado, Kabupaten Batang dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua hingga menggunakan bus. Perjalanan menuju pagilaran dapat ditempuh selama kurang lebih 15 menit dari kantor Kecamatan Blado menuju arah selatan dengan jalan yang berliku sehingga kehati-hatian untuk mencapai lokasi wisata sangat dibutuhkan. Hanya dengan merogoh kocek yang terbilang murah dengan nominal Rp. 5.000,- / Orang sudah dapat menikmati indahnya pemandangan yang disajikan. Tersedia tempat parkir yang cukup luas baik untuk motor maupun mobil hingga cukup untuk bus. Lepas dari tempat parkir kendaraan tersajikan berbagai macam pemandangan serta wahana yang menjadi pelengkap pemandangan tersebut. 
Lahan parkir

     Danau kecil terdapat diantara dua bukit di sebelah tempat parkir yang mengisi penuh bendungan kecil di lembahnya yang menjadi penghangat mata pengunjung karena pemandangan indahnya dan dihiasi dengan air terjun kecil di bagian bawah bendungannya. Pada bagian atas danau terdapat flying fox dengan lintasan sejauh 100 meter dan tinggi 10 meter serta jembatan gantung di sebelah flying fox dengan lintasan sepanjang 50 meter tinggi 5-7 meter yang dapat memicu adrenalin pengunjung.



     Sebagai pelengkap dari lokasi wisata terdapat tempat panahan dengan harga terjangkau hanya Rp. 10.000,- pengunjung dapat menggunakan busur standar dengan 10 anak panah dan Rp. 20.000,- dapat menggunakan horsebow dengan 10 anak panah. Tidak kalah menarik, yaitu spot-spot foto yang disediakan berupa spot foto tulisan PAGILARAN, spot foto dengan background rumah indian serta gerbang bunga yang ada di dalam wisata Pagilaran.

     Wisata alam Pagilaran tidak hanya digunakan untuk memanjakan diri dengan refreshing tetapi juga dapat digunakan untuk berkegiatan seperti kegiatan perkemahan atau kegiatan lain yang membutuhkan lahan cukup luas karena pada wisata Pagilaran terdapat lahan yang cukup luas diluar dari tempat parkir. Tempat tersebut memiliki ukuran kurang lebih 100 x 100 meter persegi sehingga cukup untuk kegiatan outdoor.
Berikut adalah beberapa spot foto yang menarik




Peta Lokasi Agrowisata Pagilaran

Klik disini untuk bahasan Geologi dari Lokasi wisata Alam Pagilaran
Share:

Proses Pembentukan Glatser

     Gletser secara sederhana terbentuk akibat adanya akumulasi dari snowfall. Snowfall terbentuk dari salju yang memiliki warna terang, dengan udara yang terjebak diantara ke enam sisinya (snowflake). Snowflake akan mengendap pada suatu tempat dan mengalami kompaksi karena berat jenisnya dan udara yang keluar. Sisi-sisi dari snowflake akan mengalami hancur dan berkonsolidasi menjadi salju yang berbentuk granular (granular snow) lalu mengalami sementasi membentuk es gletser (glacier ice).

     Gletser sebagai sesuatu yang dimiliki Bumi, keberadaannya bukanlah tanpa sebab. Hampir semua atau bahkan memang semua benda yang ada di Bumi ini kehadirannya selalu karena adaya alasan. Hal inilah yang merupakan salah satu tanda Keberadaan Tuhan yang selalu menciptakan sesuatu yang dapat dibuktikan secara ilmiah, termasuk juga keberadaan gletser atau geyser ini. keberadaan glester atau geyser karena dipicu oleh adanya salju.

     Hal inilah yang menjadi alasan mengapa gletser hanya bisa ditemui di daerah dingin, terutama di daerah yang terus menerus dituruni oleh salju. Adapun proses terjadinya gletser ini dimulai pada lereng pegunungan yang mempunyai bentuk cekung dan disebut dengan sirka (cirque).  Terjadinya gletser ini akibat dari adanya proses sublimasi dan juga pembekuan salju. Salju yang pada mulanya berbentuk butiran akan lepas menjadi padat dan akhirnya akan membentuk semacam bola salju. Apabila salju yang turun ini lebih banyak yang membeku daripada salju yang mencair atau menguap maka akan terbentuk gletser. Adapun proses terbentuknya gletser secara lebih rinci akan dijelaskan sebagai berikut:

  • Gletser akan terbentuk dan dimulai ketika salju segar turun, setelah mengendap udara yang terperangkap di antara serpihan, salju terdorong keluar sehingga terjadi keping salju yang padat dan disebut dengan firn.
  • Ketika salju semakin banyak turun di puncak pegunungan, firn akan semakin terpadatkan menjadi es gletser. Bebatuan atau till yang jatuh dari puncak gunung akan ikut terbawa oleh gletser ini. Dan di aderah yang curam, es akan terpecah- pecah menjadi rekahan- rekahan yang berbentuk baji (crevasse).
  • Gletser ini, ujungnya akan mencair dan akan membantuk aliran sungai yang mengalir ke bawah pegunungan. Karena gletser berisi berbagai macam zat, seperti bebatuan (baca: jenis batuan), salju dan juga sedimen (baca: batuan sedimen), sehingga zat ketika gletser meluncur ke bawah maka akan berubah kontur dari pegunungan.


Itulah tahapan- tahapan atau proses terbentuknya gletser, dari awal mula hingga ketika gletser mencair dan membentuk aliran sungai. Kemudian ketika gletser ini bisa merubah kontur sungai (baca: manfaat sungai) menjadi berbeda dari yang sebelumnya.

Share:

Tipe-tipe Gletser

     Gletser memiliki beberapa tipe yang dilihat dari tempat keberadaannya dan bentuknya. Berikut adalah tipe-tipe dari gletser:
  • Valley Glacier
    Merupakan gletser pada suatu lembah dan dapat mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Pada Valley Glacier juga terdapat anak-anak sungai. Valley Glacier terdapat pada Alpine Glaciation.

  • Ice Sheet
    Merupakan massa es yang tidak mengalir pada Valley Glacier tetapi menutupi dataran yang luas, biasanya memiliki luasan > 50.000 km persegi. Ice Sheed terdapat di Continental Glaciation, yaitu pada Greenland dan Antartika

  • Ice Cap
    Merupakan Ice Sheet yang lebih kecil, terdapat pada pegunungan yang lebih kecil seperti di Laut Arktik, Canada, Rusia dan Siberia.

  • Ice Berg
    Merupakan Ice Sheet yang bergerak ke bawah karena pengaruh gravitasi dan akhirnya hilang/terbuang dalam jumlah besar, bila mengenai tubuh air maka balok-balok es tersebut akan pecah dan mengapung bebas di permukaan air.

Share:

Bentuklahan Glasial

     Glatser merupakan masa es yang mampu bertahan lama dan mampu bergerak. Pergerakan yang terjadi pada glatser disebabkan oleh adanya gaya gravitasi. Glatser terbentuk oleh salju yang mengalami kompaksi dan rekristalisasi. Glatser dapat berkembang di suatu tempat setelah melewati beberapa periode tahun di mana es tidak melebur atau hilang. Glatser dapat terbentuk karena beberapa faktor pendukung diantaranya adalah
Gambar 1. Contoh bentuklahan gletser
  • Tingginya tingkat presipitas
  • Suhu lingkungan yang sangat rendah
  • Pada musim dingin es terakumulasi dalam jumlah besar
  • Pada musim panas tingkat peleburannya rendah
     Berdasarkan tempat akumulasinya, gletser terbagi menjadi dua, yaitu Alpin Glaciation dan Continental Glaciation. Alpin Glaciation merupakan daerah pegunungan yang tertutup oleh gletser seperti Himalaya. Continental Glaciation merupakan daerah yang luas dan tertutup oleh gletser seperti Benua Antartika.

Materi Terkait:
Share:

Loess

     Loess adalah bentuklahan asal proses eoline yang terbentuk dari bahan endapan angin yang berukuran debu oleh erosi angin yang berasal dari daerah gurun dan pada umumnya tidak berlapis. Bentuk lahan ini kemungkinan juga mengandung pasir halus dan liat. Bahan seperti loess ini menutupi 1/10 daratan di muka bumi. Loess umumnya berwarna kuning dengan sekurang kurangnya 60%-70% partikel berukuran debu dan bertekstur geluh berdebu atau geluh liat berdebu. Loess cenderung pecah-pecah pada sepanjang bidang vertical apabila terkuak oleh erosi air atau aktivitas manusia. Akibatnya banyak bidang vertical yang stabil yang mencapai ketinggian 6 m terdapat pada daerah loess di sepanjang sisi lembah dan galian untuk jalan.


Share:

Struktur Batuan Beku

     Struktur merupakan kenampakan batuan secara makro yang meliputi kedudukan lapisan yang jelas/umum dari lapisan batuan. Berikut adalah beberapa struktur batuan beku.
Gambar 1. Lava Bantal

1.  Struktur batuan beku yang hanya dapat dilihat pada singkapannya

  • Pillow Lava (lava bantal), yaitu struktur paling khas dari batuan vulkanik bawah laut yang membentuk struktur seperti bantal di sebabkan karena sifat magma yang cenderung basa pada tekanan yang sangat tinggi.
  • Joint Structure (struktur rekahan), yaitu struktur yang ditandai dengan adanya rekahan-rekahan yang tersusun secara treratur tegak lurus dengan aliran.
2.  Struktur batuan beku yang dapat dilihat pada sampel atau hand speciment
  • Masif, yaitu apabila batuan beku tidak menunjukan adanya sifat aliran, jejak gas (tidak terdapat lubang-lubang pada tubuh batuan) dan tidak menunjukkan fragmen lain yang tertanam pada batuan.
  • Vsikuler, yaitu struktur yang berlubang-lubang yang disebabkan keluarnya gas pada saat magma mengalami proses pembekuan.
  • Skoria, yaitu struktur yang sama dengan vsikuler tetapi lubang yang ada tidak menunjukkan arah yang teratur dan diameternya lebih besar. 
  • Amigdaloidal, yaitu struktur di mana lubang-lubang gas telah terisi oleh mineral-mineral sekunder, baiasanya mineral silika dan karbonat.
  • Xenolitis, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya fragmen/pecahan batuan lain masuk dalam batuan mengintrusi.
Share:

Clinic Bimbel

Popular Posts

Blog Archive

Followers