Batuan Metamorf

Gambar 1. Batuan Metamorf

     Batuan Metamorf merupakan batuan hasil malihan dari batuan yang telah ada sebelumnya (beku, sedimen atau metamorf). Hasil malihan ini ditunjukkan dengan adanya perubahan komposisi mineral, tekstur dan struktur batuan sebelumnya yang terjadi pada fase padat (solid rate). Perubahan tersebut terjadi akibat adanya perubahan temperatur, tekanan dan kondisi kimia di kerak bumi (Ehlers & Blat, 1982).

     Perubahan temperatur dapat terjadi oleh karena berbagai macam sebab, antara lain oleh adanya pemanasan akibat intrusi magmatik dan perubahan gradient geothermal. Panas dalam skala kecil juga bias terjadi akibat adanya gesekan/friksi selama terjadinya deformasi suatu massa batuan. Pada batuan silikat batas bawah terjadinya metamorfosa umumnya pada suhu 150 ± 50 C yang ditandai dengan munculnya mineral-mineral Mg-carpholite, Glaucophane, Iawsonite, Paragonite, Prehnite atau Stilpnomelane. Sedangkan batas atas terjadinya metamorfosa sebelum terjadinya pelelehan adalah berkisar 650 - 1100 C, tergantung jenis batuan asalnya.

     Aktifitas kimia fluida dan gas yang berada pada jaringan antar butir batuan yang mempunyai peranan yang penting dalam metamorfosa. Fluida aktif yang banyak berperan adalah air beserta karbon dioksida, asam hidrolik, dan hidroflourik. Umumnya fluida dan gas tersebut bertindak sebagai katalis atau solven serta bersifat membantu reaksi kimia dan penyetimbangan mekanis.

--> Proses Pembentukan Metamorf

--> Fasies Metamorfisme

--> Struktur Batuan Metamorf

--> Tekstur Batuan Metamorf

--> Tipe Metamorfisme

--> Klasifikasi Batuan Metamorf


Share:

No comments:

Post a Comment

Clinic Bimbel

Popular Posts

Blog Archive

Followers