Klasifikasi Piroklastik

     Pembentukan piroklastik terjadi karena berbagai macam faktor yang menyebabkan piroklastik memiliki berbagai macam jenis. Pengelompokkan dilakukan oleh beberapa ahli yang bertujuan untuk membedakan piroklastik satu dan yang lainnya.
Gambar 1. Singkapan Piroklastik

1. Grabau (1924)

    Grabau (1924) dalam Carozzi (1975) mengklasifikasikan piroklastik menjadi tiga jenis yang di bedakan berdasarkan ukuran butir. Klasifikasi tersebut terdiri dari:
  • Rudyte merupakan piroklastik dengan ukuran butir > 2,5 mm
  • Arenyte merupakan piroklastik dengan ukuran butir 0,5 - 2,5 mm
  • Lutyte merupakan piroklastik dengan ukuran butir < 0,5 mm

2. Wentworth dan Williams (1932)

    Kedua ahli ini dalam Pettijohn (1975) mengemukakan bahwa batuan piroklastik terbagi menjadi lima satuan yang dibagi berdasarkan ukuran butir dan bentuk butirnya.
  • Breksi Vulkanik merupakan satuan untuk piroklastik dengan ukuran >32 mm yang memiliki fragmen dengan bentuk runcing
  • Aglomerat merupakan satuan untuk piroklastik dengan ukuran > 32 mm yang memiliki fragmen dengan bentuk membundar
  • Lapilli/tuf lapilli merupakan satuan untuk piroklastik dengan ukuran antara 4 - 32 mm
  • Tuf kasar merupakan satuan untuk piroklastik dengan ukuran 0,25 - 4 mm
  • Tuf Halus merupakan satuan untuk piroklastik dengan ukuran <0,25 mm

3. Pettijohn (1975)

     Pettijohn (1975) dalam bukunya mengklasifikasikan tuf yang membandingkan komposisi gelasan terhadap kristal yang terbentuk pada batuan. Klasifikasi tersebut terdiri dari:
  • Vitric tuff merupakan tuf yang terdiri dari 75 - 100 % gelasan dan sisanya adalah kristal
  • Vitic crystal tuff merupakan tuf yang terdiri dari 50 - 75 % gelasan dan sisanya adalah kristal
  • Crystal vitric tuff merupakan tuf yang terdiri dari 25 - 50 5 gelasan dan sisanya adalah kristal
  • Crystal tuff merupakan tuf yang terdiri dari 0 - 25 % gelasan dan sisanya kristal

Share:

No comments:

Post a Comment

Clinic Bimbel

Popular Posts

Blog Archive

Followers