• Jasa Pengukuran Geolistrik

    Kami menyediakan jasa pengukuran Geolistrik untuk berbagai macam bidang oleh tenaga ahli handal yang telah berpengalaman.

  • Jasa Pemboran / Pengeboran

    Kami menyediakan jasa pemboran untuk berbagai macam keperluan baik untuk pemboran sumur dalam maupun geoteknik.

  • Jasa Pembuatan Peta

    Kami menyediakan jasa pembuatan berbagai macam peta seluruh Indonesia. Hasil dapat berupa raster maupun vector sesuai dengan pesanan.

  • Jasa Pemetaan Geologi

    Kami menyediakan jasa untuk melalkukan pemetaan geologi, baik untuk keperluan tambang, geoteknik maupun keperluan penelitian.

Pengukuran Geolistrik Kecamatan Pageruyung

     Pengukuran geolistrik pada Kecamatan Pageruyung ini bertujuan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan di Kecamatan Pageruyung. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan metode Schlumberger dengan bentangan total 200 meter. Pengukuran geolistrik dilakukan pada tiga titik lokasi yang tersebar di Kecamatan Pageruyung tepatnya pada daerah yang mampu mewakili keadaan Kecamatan Pageruyung.
Gambar 1. Log dan korelasinya

     Berdasarkan dari hasil pengolahan dan analisis, diketahui bahwa Kecamatan Pageruyung terdiri dari dua satuan litologi utama, yaitu batupasir tufan dan breksi vulkanik. Kedudukan breksi vulkanik berada di bawah batupasir tufan yang menandakan bahwa breksi vulkanik terbentuk terlebih dahulu kemudian tertutup oleh pengendapan pasir tufaan. Kedua material tersebut berasal dari erupsi gunungapi.
Gambar 2. Gambaran 3 Dimensi hasil pengukuran



Share:

Peta Administrasi Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Jambu merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Secara geografis, Kecamatan Jambu terletak diantara 110 18' 5" hingga 110 23' 22" Bujur Timur dan 7 15' 0" hingga 7 20' 3" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Jambu berbatasan langsung dengan Kecamatan Bandungan dan Kecamatan Ambarawa di bagian utara, Kecamatan Banyubiru di bagian timur, Kabupaten Magelang di bagian selatan serta Kabupaten Temanggung di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Jambu terdirik dari 10 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang:
  1. Desa Bedono
  2. Desa Brongkol
  3. Desa Gemawang
  4. Desa Genting
  5. Desa Gondoriyo
  6. Desa Jambu
  7. Desa Kebondalem
  8. Desa Kelurahan
  9. Desa Kuwarasan
  10. Desa Rejosari
Share:

Magma

     Magma adalah lelehan pijar dengan suhu yang sangat tinggi dan memiliki komposisi berupa silikat. Silikat dalam ilmu geologi dan astronomi merupakan sebutan untuk unsur yang memiliki komposisi kimia didominasi dengan Silicon (Si) dan Oksigen (O). Dalam magma selain terdapat silikat juga terdapat satu atau lebih loga dan tidak menutup kemungkinan juga terdapat hidrogen. Selain senyawa yang ada dalam magma, air dan udara juga menjadi sebagian komposisi dari magma tersebut.
Gambar 1. Magma

     Magma terdapat jauh di bawah permukaan bumi tepatnya pada kerak bumi dan dapat keluar melalui rekahan yang terbentuk pada daerah litosfer. Keluarnya magma dari bawah permukaan bumi terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara kerak bumi permukaan bumi. Tekanan yang ada pada kerak bumi sangat tinggi sedangkan pada permukaan bumi tekanannya ringan sehingga magma akan mencari celah untuk menuju ke tekanan yang lebih rendah dan menghasilkan erupsi.

     Magma pada dasarnya terdapat di kerak bumi. Selain itu, juga ada beberapa magma yang muncul di daerah astenosfer. Hal tersebut terjadi karena adanya pergerakan lempeng yang mengakibatkan adanya partial melting daerah tersebut dan akan membentuk magma dengan sifat intermediete. Selain partial melting juga terdapat magma yang telah terbentuk keluar dengan sendirinya melalui rekahan yang terbentuk dengan sifat cenderung basa. Magma akan selalu mencoba keluar menuju permukaan. Pada hakikatnya, tempat keluarnya magma akan mempengaruhi sifat dari batuan yang akan dihasilkan. Tempat keluarnya magma ini terkenal dengan 7 Busur Magmatisme.


Share:

Peta Administrasi Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Bringin merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Secara geografis, Kecamatan Bringin terletak diantara 110 30' 18" hingga 110 36' 48" Bujur Timur dan 7 10' 52" hingga 7 17' 1" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Bringin berbatasan langsung dengan Kabupaten Grobogan di bagian utara, Kecamatan Bancak di bagian timur, Kecamatan Pabelan di bagian selatan dan Kecamatan Tuntang di bagian timur.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Bringin terdiri dari 15 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang:
  1. Desa Banding
  2. Desa Bringin
  3. Desa Gogodalem
  4. Desa Kalijambe
  5. Desa Kalikurmo
  6. Desa Lebak
  7. Desa Nyemoh
  8. Desa Pakis
  9. Desa Popongan
  10. Desa Rembes
  11. Desa Sambirejo
  12. Desa Sendang
  13. Desa Tanjung
  14. Desa Tempuran
  15. Desa Wiru

Share:

Batuan Beku (Igneous Rock)

     Batuan beku (igneous rock) merupakan batuan yang terbentuk langsung oleh pembekuan magma baik di permukaan bumi maupun di bawah permukaan bumi. Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah, bersifat mudah bergerak, bersuhu diantara 900 C-1200 C dan berasal atau terbentuk pada kerak bumi bagian bawah hingga selubung bagian atas.
Gambar 1. Contoh Batuan Beku

     Proses pembekuan magma merupakan proses fase dari cair menjadi padat. Pembekuan yang terjadi pada magma akan mempengaruhi bentuk batuan beku tersebut, baik dari segi warna, struktur dan tekstur batuan beku. Selain pada proses pembekuan komposisi batuan dipengaruhi oleh asal dari magma tersebut. Pada wilayah kontinental, magma akan memiliki kecenderungan bersifat asam sedangkan pada wilayah samudra, magma memiliki kecenderungan bersifat basa.

     Pada proses pembekuan magma, terjadi penurunan suhu. Penurunan suhu lambat akan terjadi proses kristalisasi mineral yang akan membentuk kristal-kristal mineral yang berukuran besar dan mudah untuk dideterminasi, sedangkan pada penurunan suhu yang cepat tidak akan mampu menghasil kan kristal-kristal besar bahkan pada kondisi tertentu tidak menghasilkan kristal atau bersifat non-kristalin. Non-kristalin umumnya terjadi pada kondisi magma mengalami pembekuan sangat cepat seperti pada peristiwa erupsi gunungapi.

      Pada dasarnya, magma memiliki sifat basa. Kecenderungan bersifat asam atau basa tersebut terjadi diakibatkan oleh percampuran magma dan daerah yang dilewati. Hal tersebut terjadi karena adanya proses asimilasi dan disimilasi.

Share:

Herman Mauguin Symbol

     Ketujuh sistem kristal tersebut masih memiliki beberapa kriteria pada hal-hal tertentu yang menjadikannya terbagi lagi menjadi 32 kelas kristal. Kelas kristal tersebut terdiri dari lima kelas pada sistem Isometrik, tujuh kelas pada sistem Tetragonal, tiga kelas pada sistem Orthorombic, tujuh kelas pada sistem Heksagonal, lima kelas pada sistem Trigonal, tiga kelas pada sistem Monoklin dan tiga kelas pada sistem triklin. Kelas tersebut sering di munculkan dalam bentuk simbol yang dikenal dengan nama Herman Mauguin Symbol.
Tabel 1. Tabel Hermann Mauguin Symbol

     Herman Mauguin Symbol digunakan untuk menjelaskan kesimetrisan elemen baik pada titik, garis dan ruang. Herman Mauguin Symbol ini di kemukakan oleh crystallographer German yang bernama Carl Hermann dan mineralogist Francis yang bernama Charles-Victor Mauguin yang kemudian dijadikan sebagai nitasi Internasional.
Share:

Peta Administrasi Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Bergas merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Secara geografis, Kecamatan Bergas terletak diantara 110 19' 3" hingga 110 29' 6" Bujur Timur dan 7 7' 40" hingga 7 13' 12" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Bergas berbatasan langsung dengan Kecamatan Ungaran Barat dan Ungaran Timur di bagian utara, Kecamatan Pringapus di bagian timur, Kecamatan Bawen dan Bandungan di bagian selatan serta Kabupaten Kendal di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Bergas terdiri dari 13 desa/kelurahan serta terdapat kawasan hutan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang:
  1. Desa Bergas Kidul
  2. Desa Bergas Lor
  3. Desa Diwak
  4. Desa Gebung
  5. Desa Gondoriyo
  6. Desa Jatijajar
  7. Desa Karangjati
  8. Desa Munding
  9. Desa Ngempon
  10. Desa Pagersari
  11. Desa Randugunting
  12. Desa Wringin Putih
  13. Desa Wujil
  14. Kawasan Hutan

Share:

Sistem Kristal

     Kristal merupakan padatan homogen yang membentuk bagan polyhedral yang teratur. Keteraturan yang dibuat oleh padatan tersebut menjadikannya memiliki sistem didalamnya yang dinamakan dengan sistem kristal. Sistem Kristal ini dibedakan berdasarkan jumlah sumbu krista, letak sumbu satu terhadap sumbu lain dan parameter yang digunakan untuk masing-masing sumbu kristal.
Gambar 1. Sistem Kristal

     Sistem Kristal sampai saat ini terbagi menjadi 7 golongan, yaitu Isometrik, Tetragonal, Rombis, Heksagonal, Trigonal, Monoklin dan Triklin. Pada ketujuh sistem tersebut terdapat ciri khas khusus pada setiap kristal sehingga dikelompokkan lagi menjadi 32 kelas kristal yang di kenal dengan Herman Mauguin Symbol.

Share:

Kristalografi

     Kristal adalah padatan homogen yang membentuk bagan polyhedral yang teratur. Kristal tersusun oleh komposisi kimia tertentu yang membentuk ikatan atom tertentu yang dikelilingi oleh bidang permukaan yang halus mengikuti hukum geometri tertentu yang disebut sebagai sistem kristal. Suatu benda dapat dikatakan kristal apabila memiliki bentuk padat, tidak dapat teruraikan menjadi senyawa lebih sederhana dengan proses fisika, memiliki struktur bentuk, struktur bidang dan sudut inklimasi pada setiap kristal tertentu.
Gambar 1. System Kristal

     Kristalografi adalah cabang ilmu mineralogi yang mempelajari mengenai sistem-sistem kristal serta bertujuan untuk menentukan susunan atom dalam zat padat. Kristalografi mempelajari tentang kristal meliputi sifat geometri, perkembangan dan pertumbuhan kenampakan bentuk kristal dalam satu sistem kristal dan struktur dalam dan sifat fisik kristal.
Share:

Pengukuran Geolistrik Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal

     Pengukuran geolistrik dilakukan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan Kecamatan Pegandon di tujukan untuk mengetahui lokasi-lokasi yang layak untuk dilakukan penambangan berdasarkan komposisi bawah permukaannya. Pengukuran geoolistrik dilakukan pada tiga titik lokasi yang tersebar di Kecamatan Pegandon.
Gambar 1. Hasil pengolahan geolistrik Kecamatan Pegandon

     Berdasarkan hasil pengolahan, daerah Kecamatan Pegandon didominasi dengan litologi pasir tufaan dan di sebagian lokasi terdapat tanah penutup. Dari hasil tersebut, dapat di simpulkan bahwa daerah yang layak untuk dilakukan penambangan pada daerah dengan komposisi bawah permukaan berupa pasir tufaan tanpa adanya tanah penutup.
Gambar 2. Gambaran 3 Dimensi Hasil Pengukuran Geolistrik


Share:

Peta Administrasi Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Bawen merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Secara geografis, Kecamatan Bawen terletak diantara 110 23' 58" hingga 110 30' 0" Bujur Timur dan 7 11' 57" hingga 7 16' 11" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Bawen berbatasan langsung dengan Kecamatan Bergas dan Pringapus di bagian utara, Kecamatan Bringin di bagian timur, Kecamatan Tuntang di bagian selatan dan Kecamatan Ambarawa, dan Kecamatan Bandungan di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Bawen terdiri dari 9 desa/kelurahan. Berikut adalah daftar desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang:
  1. Desa Asinan
  2. Desa Bawen
  3. Desa Doplang
  4. Desa Harjosari
  5. Desa Kandangan
  6. Desa Lemahireng
  7. Desa Polosiri
  8. Desa Poncoruso
  9. Desa Samban

Share:

Transparansi

     Transparansi merupakan salah satu sifat fisik mineral yang bergantung pada kemampuan mineral dalam menembuskan cahaya yang di berikan kepadanya. Berdasarkan kemampuan menembuskan cahaya tersebut, mineral terbagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu
Gambar 1. Contoh mineral tembus cahaya (transparant)
  1. Tembuh (Transparant)
    Terjadi pada mineral-mineral yang mampu menembuskan cahaya yang di berikan kepadanya. Contoh mineralnya adalah Kuarsa, Kalsit dan Topaz
  2. Tembus Sebagian (Transcluens)
    Terjadi pada mineral-mineral yang mampu menembuskan cahaya yang di berikan kepadanya tetapi tidak semua cahaya tembus. Contoh mineralnya adalah Opal dan Gypsum
  3. Tidak Tembus (Opaq)
    Terjadi pada mineral-mineral yang tidak dapat menembuskan cahaya yang di berikan kepadanya. Contoh mineralnya adalah Feldspar, Piroksen dan Hornblande.
Share:

Kemagnetan

     Kemagnetan merupakan sifat mineral terhadap medan magnet. Kemagnetan sendiri bergantung pada kondisi atom suatu mineral. Berdasarkan reaksi mineral terhadap medan magnet, kemagnetan mineral terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
Gambar 1. Contoh mineral pada setiap sifat magnetiknya
  • Feromagnetik
    Feromagnetik terjadi pada mineral yang sangat mudah tertarik ketika ada medan magnet dari luar, selain itu juga terdapat mineral dengan sifat magnetik permanen. Contoh mineralnya adalah Magnetit, Phyrhotite dan Ishovite
  • Paramagnetik
    Paramagnetik terjadi pada mineral yang dapat tertarik dan menjadi magnetik sementara ketika ada medan magnet dari luar. Contoh mineralnya adalah Hematit, Pirit dan Olivin
  • Diamagnetik
    Diamagnetik terjadi pada mineral yang sama sekali tidak tertarik ketika ada medan magnet dari luar. Contoh mineralnya adalah Sulfur, Kuarsa dan Halit.
Share:

Peta Administrasi Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Banyubiru merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Secara geografis, Kecamatan Banyubiru terletak diantara 110 22' 36" hingga 110 27' 4" Bujur Timur dan 7 10' 48" hingga 7 21' 38" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Banyubiru berbatasan langsung dengan Kecamatan Ambarawa di bagian utara, Kecamatan Tuntang di bagian timur, Kecamatan Getasan di bagian selatan dan Kecamatan Jambu di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Banyubiru terdiri dari 10 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang:
  1. Desa Banyubiru
  2. Desa Gedong
  3. Desa Kebondowo
  4. Desa Kebumen
  5. Desa Kemambang
  6. Desa Ngrapah
  7. Desa Rowoboni
  8. Desa Sepakung
  9. Desa Tegaron
  10. Desa Wirogomo

Share:

Peta Administrasi Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Bandungan merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Secara geografis, Kecamatan Bandungan terletak diantara 110 19' 23" hingga 110 24' 36" Bujur Timur dan 7 11' 0" hingga 7 15' 56" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Bandungan berbatasan langsung dengan Kecamatan Bergas di bagian utara, Kecamatan Bawen di bagian timur, Kecamatan Ambarawa di bagian selatan dan Kecamatan Sumowono di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Bandungan, terdiri dari 10 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang:
  1. Desa Bandungan
  2. Desa Bangukuning
  3. Desa Candi
  4. Desa Duren
  5. Desa Jetis
  6. Desa Jimbaran
  7. Desa Kenteng
  8. Desa Mlilir
  9. Desa Pakopen
  10. Desa Sidomukti

Share:

Sifat dalam Mineral (Tenacity)

     Sifat dalam mineral merupakan sifat mineral yang berhubungan dengan daya tahan mineral apabila mengalami patah, hancur, bengkok atau teriris. Berikut adalah mcam-macam sifat dalam
Gambar 1. Mineral Kuarsa dengan sifat dalam rapuh
  • Rapuh (brittle)
    Memiliki sifat mudah hancur tapi bisa dipotong-potong, Contoh mineralnya adalah Quartz, Orthoclase dan Kalsit
  • Mudah ditempa (malleable)
    Memiliki sifat dapat ditempa menjadi lapisan tipis. Contoh mineralnya adalah emas dan tembaga
  • Dapat diiris (secitile)
    Memiliki sifat dapat diiris dengan pisau, hasil irisan rapuh. Contoh mineralnya adalah Gypsum
  • Fleksible
    Mineral berupa lapisan tipis sehingga dapat dibengkokkan tanpa patah tetapi setelah dibengkokkan tidak dapat kembali ke bentuk semula. Contoh mineralnya adalah Talk dan Selenit
  • Blastik
    Mineral berupa laisan tipis sehingga dapat dibengkokkan tanpa patah serta dapat kembali lagi seperti semula. Contoh mineralnya adalah Muskovite
Share:

Peta Administrasi Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Bancak merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Secara geografis, Kecamatan Bancak terletak diantara 110 33' 41" hingga 110 38' 11" Bujur Timur dan 7 12' 20" hingga 7 17' 57" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Bancak berbatasan langsung dengan Kabupaten Grobogan di bagian utara, Kabupaten Boyolali di bagian timur, Kecamatan Suruh di bagian selatan dan Kecamatan Bringin di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang

     Kecamatan Bancak, terdiri dari 9 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang:
  1. Desa Bancak
  2. Desa Bantal
  3. Desa Boto
  4. Desa Jlumpang
  5. Desa Lembu
  6. Desa Plumutan
  7. Desa Pucung
  8. Desa Rejosari
  9. Desa Wonokerto

Share:

Berat Jenis (Specific Densiti)

     Berat jenis merupakan angka perbandingan berat pada satu satuan volume. Berat jenis mineral merupakan perbandingan antara berat mineral tersebut dengan volumenya yang dirumuskan dengan S= W/V dengan S merupakan berat jenis mineral (N/m), W merupakan berat mineral (N) dan V adalah Volume mineral (m).
Gambar 1. Contoh perhitungan berat jenis mineral

     Pada prakteknya, untuk mendapatkan nilai berat jenis suatu mineral, langkah yang digunakan adalah menimbang mineral dan menghitung volume mineral terlebih dahulu sehingga bisa mendapatkan nilai berat jenis mineral.

Share:

Bentuk (Form)

     Setiap mineral memiliki bentuknya masing-masing. Bentuk dari suatu mineral akan sempurna ketika pertumbuhannya tidak mengalami gangguan. Dalam keadaan di alam, mineral akan sulit sekali terbentuk secara sempurna karena pengaruh luar selalu ada sehingga sulit untuk mengelompokkan ke dalam suatu sistem kristal. Sebagai gantinya, istilah perawakan kristal (crystal habit) yang melihat berdasarkan bentuk relatifnya. Perawakan kristal sendiri digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu perawakan memanjang, perawakan mendatar dan perawakan berkelompok.
Gambar 1. Gambar Bentuk Mineral


1. Perawakan Memanjang (Elongated Habit)
  • Meniang (Columnar)
    Memiliki bentuk kristal prismatik yang menyerupai bentuk tiang. Contoh mineralnya adalah Tourmaline, Pyrolusite dan Wollastonite
  • Menyerat (Fibrouse)
    memiliki bentuk kristal menyerupai serat-serat kecil. Contoh mineralnya adalah Asbestos, Gypsum, Silimanite dan Tremolite
  • Menjarum (Acicular)
    Memiliki bentuk kristal menyerupai jarum-jarum kecil. Contoh mineralnya adalah Natrolite dan Glaucophane.
  • Menjaring (Reticulate)
    Memiliki bentuk kristal yang kecil panjang yang tersusun menyerupai jaring. Contoh mineralnya adalah Rutile dan Cerussite
  • Merambut (Cappilery)
    Memiliki bentuk kristal kecil-kecil menyerupai rambut. Contoh mineralnya adalah Cuprite dan Bysolite
  • Mondok (Stout)
    Memiliki bentuk kristal pendek dan gemuk. Sering terdapat pada kristal-kristal dengan sumbu c lebih pendek (Baca Sistem Kristal) dari sumbu lainnya. Contoh mineralnya adalah Zircon
  • Membintang (Stallated)
    Memiliki bentuk kristal yang tersusun menyerupai bintang. Contoh mineralnya adalah Pirofirit
  • Menjari (Radiated)
    Memiliki bentuk kristal yang tersusun menyerupai bentuk jari-jari. Contoh mineralnya adalah Markasit dan Natrolit

2. Perawakan Mendatar (Flattened Habit)
  • Membilah (Bladed)
    Memiliki bentuk kristal yang panjang dan tipis menyerupai bilah kayu dengan perbangingan antara lebar dan tebal sangat jauh. Contoh mineralnya adalah Kyanite, Glaucophane dan Kalaverit
  • Memapan (Tabular)
    Memiliki bentuk kristal pipih menyerupai bentuk papan dimana lebar dengan tebal tidak terlalu jauh perbedaannya. Contoh mineralnya adalah Barite, Hematite dan Hypersthene
  • Mendaun (Foliated)
    Memiliki bentuk kristal pipih dengan melapis (lamellar). Perlapisannya mudah dikupas/dipisahkan. Contoh mineralnya adalah Mica, Talk dan Chlorite
  • Memencar (Divergent)
    Memiliki bentuk kristal yang tersusun menyerupai kipas terbuka. Contoh mineralnya adalah Gypsum dan Millerite
  • Membulu (Plumose)
    Memiliki bentuk kristal yang tersusun membentuk tumpukan bulu. Contoh mineralnya adalah Mica.

3. Perawakan Berkelompok (Rounded Habits)
  • Mendada (Mamillary)
    memiliki bentuk kristal bulat-bulat menyerupai buah dada. Contoh mineralnya adalah Malacite, Opal dan Hemimorphite
  • Membulat (Colloform)
    Memiliki bentuk kristal yang menunjukkan permukaan yang bulat-bulat. Contoh mineralnya adalah Glauconite, Cobaltite dan Bismuth
  • Membulat Jari (Colloform Radial)
    Memiliki bentuk kristal yang membulat dengan struktur dalam memencar menyerupai jari. Contoh mineralnya adalah Pyrolorphyte
  • Membutir (Granular)
    Berupa kelompok kristal kecil yang berbentuk butiran. Contoh mineralnya adalah Olivine, Anhydrite, Chromite dan Alunite
  • Memisolit (Pisolitin)
    Berupa kelompok kristal lonjong sebesar krikil seperti kacang tanah. Contoh mineralnya adalah Gibbisite, Pisolitic dan Limestone
  • Stalaktit (Stalactitic)
    Memiliki bentuk kristal yang membulat dengan litologi gamping. Contoh mineralnya adalah Geothite
  • Mengginjal (Reniform)
    Memiliki bentuk kristal yang menyerupai bentuk ginjal. Contoh mineralnya adalah Hematite.

Share:

Peta Administrasi Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah

     Kabupaten Semarang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, Kabupaten Semarang terletak diantara 110 15' 6" hingga 110 39' 44" Bujur Timur dan 7⁰ 4' 40" hingga 7 29' 50" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kabupaten Semarang berbatasan langsung dengan Kota Semarang di bagian utara, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Boyolali di bagian timur, Kabupaten Magelang di bagian selatan dan Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Kendal di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah

     Kabupaten Semarang terdiri dari 19 Kecamatan. Berikut merupakan daftar Kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah:
  1. Kecamatan Ambarawa
  2. Kecamatan Bancak
  3. Kecamatan Bandungan
  4. Kecamatan Banyubiru
  5. Kecamatan Bawen
  6. Kecamatan Bergas
  7. Kecamatan Bringin
  8. Kecamatan Getasan
  9. Kecamatan Jambu
  10. Kecamatan Kaliwungu
  11. Kecamatan Pabelan
  12. Kecamatan Pringapus
  13. Kecamatan Sumowono
  14. Kecamatan Suruh
  15. Kecamatan Susukan
  16. Kecamatan Tengaran
  17. Kecamatan Tuntang
  18. Kecamatan Ungaran Barat
  19. Kecamatan Ungaran Timur

Share:

Pecahan (Freacture)

      Pecahan merupakan kecenderungan mineral untuk terpisah pada arah yang tidak teratur. Pecahan tidak banyak bergantung pada struktur atom mineral. Apabila suatu mineral mendapatkan tekanan melewati batas plastisitas dan elastisitasnya, maka mineral tersebut akan pecah. Pecahan sendiri dapat dibedakan menjadi enam golongan, yaitu:
Gambar 1. Mineral Kuarsa

  • Choncoidal
         Merupakan mineral dengan pecahan yang memperlihatkan gelombang yang melengkung di permukaannya, seperti kenampakan pada botol pecah. Contoh mineralnya adalah Quartz (kuarsa)
  • Hackly
         Merupakan mineral dengan pecahan yang permukaannya tidak teratur dengan ujung-ujung yang runcing, Contoh mineralnya adalah Native Metals (Cu, Ag)
  • Even
         Merupakan mineral dengan pecahan yang permukaan bidang pecahnya kecil-kecil dan ujung pecahan masih mendekati bidang datar. Contoh mineralnya adalah Limonite, Muscovite.
  • Uneven
         Merupakan mineral dengan pecahan yang kasar dan permukaan tidak teratur, ujung-ujung pecahan berbentuk runcing. Contoh mineralnya adalah Garnet, Hematit dan Magnetit
  • Splintery
         Merupakan mineral dengan pecahan yang hancur menjadi kecil-kecil dan tajam menyerupai benang atau berserabut. Contoh mineralnya adalah Augit, Hipersten dan Serpentine
  • Earthy
         Merupakan mineral dengan pecahan yang hancur  seperti tanah. Contoh mineralnya adalah Kaoline.
Share:

Peta Administrasi Kecamatan Tembalang, Kota Semarang

     Kecamatan Tembalang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Semarang. Secara geografis, Kecamatan Tembalang terletak diantara 110 25' 47" hingga 110 30' 3" Bujur Timur dan 7 0' 21" hingga 7 5' 7" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Tembalang berbatasan langsung dengan Kecamatan Pedurungan di bagian utara, Kabupaten Demak di bagian timur, Kabupaten Semarang di bagian selatan dan Kecamatan Candisari di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Tembalang, Kota Semarang

     Kecamatan Tembalang terdiri dari 11 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang:

  1. Desa Bulusan
  2. Desa Jangli
  3. Desa Kedungmundu
  4. Desa Kramas
  5. Desa Mangunharjo
  6. Desa Meteseh
  7. Desa Rowosari
  8. Desa Sambiroto
  9. Desa Sendangmulyo
  10. Desa Tandang
  11. Desa Tembalang

Share:

Belahan (Cleavage)

     Belahan merupakan kecenderungan mineral untuk membelah diri pada suatu arah atau lebih yang di kontrol oleh strutur atom. Belahan mineral akan selalu sejajar dengan bidang permukaan kristal yang rata, karena belahan juga menggambarkan struktur dalam dari kristal. Belahan tersebut akan menghasilkan kristal menjadi bagian-bagian kecil yang setiap kristal dibatasi oleh bidang rata. Dalam mendeterminasi belahan, terdapat dua kriteria utama, yaitu dengan melihat kondisi permukaan bidang belahnya dan jumlah belahan pada mineral.
Gambar 1. Contoh belahan pada mineral

     Berdasarkan kondisi permukaan bidang belahannya, belahan dibagi menjadi empat macam, yaitu:
  • Sempurna
    Terjadi apabila mineral mudah terbelah melalui arah belahannya yang merupakan bidang yang rata dan sukar pecah selain melalui bidang belahannya
  • Baik
    Terjadi apabila mineral mudah terbelah melalui bidang belahannya yang rata tetapi juga dapat terbelah pada bagian yang bukan belahannya
  • Jelas
  • Tidak Jelas
     Berdasarkan jumlah belahannya, belahan terdiri dari lima macam, diantaranya adalah:
  • Belahan 1 arah, contoh mineralnya adalah muskovit
  • Belahan 2 arah (60/120), contoh mineralnya adalah feldspar
  • Belahan 3 arah (90), contoh mineralnya adalah halit dan galena
  • Belahan 3 arah (60/90), contoh mineralnya adalah kalsit
  • belahan 4 arah, contoh mineralnya adalah fluorit
Share:

Peta Administrasi Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang

     Kecamatan Pedurungan merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Semarang. Secara geografis, Kecamatan Pedurungan terletak diantara 110 26' 58" hingga 110 30' 13" Bujur Timur dan 6 57' 45" hingga 7 2' 26" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Pedurungan berbatasan langsung dengan Kecamatan Genuk di bagian utara, Kabupaten Demak di bagian timur, Kecamatan Tembalang di bagian selatan dan Kecamatan Gayamsari di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang

     Kecamatan Pedurungan terdiri dari 12 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang:
  1. Deda Gemah
  2. Desa Kalicari
  3. Desa Muktiharjo Kidul
  4. Desa Palebon
  5. Desa Pedurungan Kidul
  6. Desa Pedurungan Lor
  7. Desa Pedurungan Tengah
  8. Desa Penggaron Kidul
  9. Desa Penggaron Sari
  10. Desa Tlogomulyo
  11. Desa Tlogosari Kulon
  12. Desa Tlogosari Wetan

Share:

Cerat

     Cerat merupakan warna mineral dalam bentuk serbuk. Cerat didapatkan dari hasil pembubukan mineral atau penggoresan terhadap mineral dengan mineral yang memiliki kekerasan lebih tinggi sehingga menghasilkan serbuk. Serbuk mineral tidak selamanya memiliki warna yang sama dengan mineralnya.
Gambar 1. Contoh Hasil Cerat pada Mineral

     Berikut adalah contoh mineral dan hasil ceratnya:
  • Pirit
    Pirit memiliki warna keemasan tetapi ketika di goreskan dengan mineral yang lebih keras atau ditumbuk, warnanya akan berubah menjadi hitam
  • Calcophirite
    Pirit memiliki warna keemasan tetapi ketika di goreskan dengan mineral yang lebih keras atau ditumbuk, warnanya akan berubah menjadi abu-abu
  • Hematite
    Hematite memiliki warna merah tetapi ketika di goreskan dengan mineral yang lebih keras atau ditumbuk, warnanya akan berubah menjadi merah kecoklatan
  • Augite
    memiliki cerat berwarna abu-abu
  • Biotite
    Ceratnya tidak berwarna
  • Orthoclase
    Ceratnya berwarna putih
Share:

Peta Administrasi Kecamatan Mijen, Kota Semarang

     Kecamatan Mijen merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Semarang. Secara geografis, Kecamatan Mijen terletak diantara 110 16' 8" hingga 110 21' 50" Bujur Timur dan 7 0' 42" hingga 7 6' 24" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Mijen berbatasan langsung dengan Kecamatan Ngaliyan di bagian utara, Kecamatan Gunungpati di bagian timur dan Kabupaten Kendal di bagian selatan dan barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Mijen, Kota Semarang

     Kecamatan Mijen terdiri dari 13 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Mijen, Kota Semarang:
  1. Desa Bubakan
  2. Desa Cangkiran
  3. Desa Jatibarang
  4. Desa Jatisari
  5. Desa Karangmalang
  6. Desa Kedungpani
  7. Desa Mijen
  8. Desa Ngadirgo
  9. Desa Pesantren
  10. Desa Purwosari
  11. Desa Tambangan
  12. Desa Wonolopo
  13. Desa Wonoplumbon

Share:

Kekerasan (Skala Mohs)

     Kekerasan merupakan ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Goresan hadir karena adanya gesekan antara dua benda atau dalam hal ini adalah mineral. Mineral yang memiliki goresan, menunjukkan tingkat kekerasannya lebih rendah daripada mineral yang tidak memiliki goresan ketika kedua mineral tersebut saling bergesekan.

     Dalam pengujian kekerasan, pengujian dilakukan dengan menggunakan skala MOHS. Skala MOHS pertama kali dicetuskan oleh Fredrich Mohs pada tahun 1812 yang merupakan mineralogist Jerman. Mohs membagi kekerasan menjadi 10 tingkatan, yaitu:

Gambar 1. Skala MOHS (Fredich Mohs, 1812)

     Untuk melakukan suatu pengujian, akan sulit mendapatkan mineral-mineral tersebut, sehingga dibuat alternatif khusus dalam melakukan pengujian yaitu dengan menggunakan peralatan atau sering disebut alat cerat yang umum dan mudah didapatkan seperti:

Gambar 2. Alat Cerat dan Nilai Kekerasannya

Share:

Warna

     Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat pada cahaya yang dipantulkan oleh benda. Warna merupakan salah satu sifat fisik yang sangat mudah dibedakan satu sama lain. Setiap mineral memiliki warna khasnya tersendiri diantaranya adalah:
Gambar 1. Contoh warna mineral
  • Warna putih terdapat pada mineral kaolin, gypsum, kuarsa
  • Warna kuning terdapat pada mineral belerang
  • Warna emas terdapat pada pirit, kalkopirit dan emas.
  • Warna hijau terdapat pada mineral klorit, malasit
  • Warna biru terdapat pada mineral azurit, beril
  • Warna merah terdapat pada mineral jesper, hematit
  • Warna coklat terdapat pada mineral garnet, limonite
  • Warna abu-abu terdapat pada mineral galena
  • Warna hitam terdapat pada mineral biotit, grafit
     Selain warna-warna diatas yang terdapat pada beberapa mineral, terdapat mineral dengan warna bermacam-macam atau sering disebut dengan allokhromatik. Kondisi allokhromatik akan terjadi karena kehadiran pigmen warna pada mineral tersebut atau kehadiran zat campuran (impurities) diluar dari komposisi murni. Contoh impurities adalah Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Cu dan lain sebagainya.

Share:

Kilap

     Kilap merupakan gejala yang terjadi ketika suatu mineral dijatuhkan cahaya sehingga menghasilkan refleksinya. Setiap mineral memiliki kilapnya masing-masing sehingga untuk mendeterminasinya dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
Gambar 1. Contoh gambaran macam-macam kilap mineral
Kilap Logam (mettalic lustre) merupakan kilap yang dihasilkan oleh mineral-mineral logam seperti galena, grafit, hematit, kalkopirit, magnetit dan lain sebagainya.
Kilap Sub Logam (sub mettalic lustre) merupkana kilap yang dihasilkan oleh mineral hasil altrasi mineral sebelumnya, seperti ilmenit.
Kilap Non Logam memiliki berbagai macam jenis diantaranya:

  • Kilap Intan (adamantin lutre) merupakan kilap sangat cemerlang seperti pada intan permata. Contoh mineralnya adalah intan
  • Kilap Kaca (vitreous lustre) merupakan kilap seperti pecahan kaca. Contoh mineralnya adalah kalsit, kuarsa dan lain sebagainya.
  • Kilap Sutra (silky lustre) merupakan kilap sepersi sutera, biasanya terlihat pada mineral-mineral menyayat. Contoh mineralnya adalah aktinolit, asbes, gipsum dan lain sebagainya
  • Kilap Damar (resnious lustre) merupakan kilap seperti damar. Contoh mineralnya adalah sphalerite, monasit dan lain sebagainya
  • Kilap Mutiara (pearly lustre) merupakan kilap seperti mutiara, biasanya terlihat pada bidang-bidang belah dasar mineral. Contoh mineralnya adalah nefelin, opal dan lain sebagainya
  • Kilap Tanah (limonit lustre) atau kulap guram (dull lustre) merupakan kilap seperti tanah, biasanya terlihat pada mineral-mineral kempatl. Contoh mineralnya adalah bauxit, kaolin, limonit dan lain sebagainya
  • Kilap Lemak (greasy lustre) merupakan kilap seperti lemak, seolah-olah mineral tersebut terlapisi oleh lemak. Contoh mineralnya adalah nefelin.

Share:

Sifat Fisik Mineral

     Dalam mengenali mineral terdapat dua cara utama, yaitu menggunakan komposisi kimia dan sifat fisiknya. Mengenali dengan komposisi kimia akan membutuhkan waktu yang cukup lama dengan biaya yang mahal untuk itu, determinasi mineral yang sangat sering digunakan adalah menggunakan sifat fisik yang dimiliki oleh mineral tersebut.
Gambar 1. Contoh gambar mineral dengan warna putih transparant

     Sifat fisik mineral merupakan sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu mineral dimana sifat tersebut dapat dilihat secara nyata. Sifat fisik mineral terdiri dari kilap, warna, kekerasan, cerat, belahan, pecahan, bentuk, berat jenis, sifat dalam, kemagnetan dan transparansi. Setiap mineral akan memiliki sifat-sifat tersebut sehingga sifat tersebut dapat digunakan untuk melakukan determinasi.

Share:

Pengukuran Geolistrik TPA Kebumen

     Pengukuran geolistrik dilakukan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan. Dalam pelaksanaannya, pengukuran geolistrik juga sangat membantu dalam analisis untuk mencegah adanya pencemaran air oleh sampah khususnya di TPA Kebumen yang berlokasi di Desa Kenteng, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen. Pengukuran dilakukan pada 4 titik yang tersebar di area TPA Kebumen. Pengukuran ini dilakukan dengan masing-masing bentangan total sepajang 300 meter tiap titik.
Gambar 1. Peta Lokasi Pengukuran Geolistrik

     Pengukuran yang dilakukan pada TPA Kebumen ini bertujuan untuk mengetahui geometri akuifer pada lokasi TPA dan kemungkinan masuknya pencemaran pada sampah yang ada di atasnya.  Dari hasil pengolahan dan analisis, terdapat tiga jenis litologi yang berbeda, yaitu lempung, tuf halus dan pasir gampingan. Pada kondisi ini lempung merupakan lapisan permeable yang dapat menahan air, tuf halus merupakan lapisan permeable dan pasir gampingan merupakan akuifer pada lokasi ini
Gambar 2. Kondisi Bawah Permukaan

     Berdasarkan hasil pengukuran terdapat dua jenis akuifer yang terbatasi oleh akuiklud berupa lempung dan tuf halus dengan sifatnya yang permeable. Akuifer ini dibedakan berdasarkan letaknya pada daerah dangkal dan dalam.
Gambar 3. Kondisi Akuifer

     Akuifer dangkal yang terukur hanya sebagian di atas dan tidak menerus sedangkan akuifer dalam memiliki geometri yang cukup besar menerus hingga pemukiman warga. Dalam kondisi tersebut, akuifer dangkal yang ada hanya setempat dan tidak berpengaruh pada akuifer dangkal sekitarnya sedangkan akuifer dalam berpengaruh terhadap akuifer dalam sekitarnya hanya saja kemungkinan untuk terjadi pencemaran sangat kecil karena telah tersekat oleh lapisan permeable, yaitu lempung.
Gambar 4. Pengukuran Geolistrik Titik KEB 02

Share:

Peta Aministrasi Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang

     Kecamatan Gunungpati merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Semarang. Secara geografis, Kecamatan Gunungpati terletak diantara 110 20' 19" hingga 110 24' 23" Bujur Timur dan 7 1' 1" hingga 7 6' 52" Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Gunungpati berbatasan langsung dengan Kecamatan Ngaliyan di bagian utara, Kecamatan Banyumanik di bagian timur, Kabupaten Semarang di bagian selatan dan Kecamatan Mijen di bagian barat.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang

     Kecamatan Gunungpati, terdiri dari 16 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang:
  1. Desa Cepoko
  2. Desa Gunungpati
  3. Desa Jatirejo
  4. Desa Kalisegoro
  5. Desa Kandri
  6. Desa Mangunsari
  7. Desa Ngijo
  8. Desa Nongkosawit
  9. Desa Pakintelan
  10. Desa Patemon
  11. Desa Plalangan
  12. Desa Pungangan
  13. Desa Sadeng
  14. Desa Sekaran
  15. Desa Sukorejo
  16. Desa Sumurejo

Share:

Clinic Bimbel

Popular Posts

Blog Archive

Followers