• Jasa Pengukuran Geolistrik

    Kami menyediakan jasa pengukuran Geolistrik untuk berbagai macam bidang oleh tenaga ahli handal yang telah berpengalaman.

  • Jasa Pemboran / Pengeboran

    Kami menyediakan jasa pemboran untuk berbagai macam keperluan baik untuk pemboran sumur dalam maupun geoteknik.

  • Jasa Pembuatan Peta

    Kami menyediakan jasa pembuatan berbagai macam peta seluruh Indonesia. Hasil dapat berupa raster maupun vector sesuai dengan pesanan.

  • Jasa Pemetaan Geologi

    Kami menyediakan jasa untuk melalkukan pemetaan geologi, baik untuk keperluan tambang, geoteknik maupun keperluan penelitian.

Peta Administrasi Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar

      Kecamatan Tawangmangu merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar. Secara geografis, Kecamatan Tawangmangu terletak diantara 111°4′17.48″ hingga 111°11′39.69″ Bujur Timur dan 7°37′34.47″ hingga 7°41′33.45″ Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Tawangmangu berbatasan langsung dengan Kecamatan Karangpandan dan Ngargoyoso di bagian utara, Provinsi Jawa Timur di bagian timur, Kecamatan Jatiyoso di bagian selatan serta Kecamatan matesih di bagian barat.

Gambar 1.1 Peta Administrasi Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar

     Kecamatan Tawangmangu terdiri dari 10 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

  1. Desa Bandardawung
  2. Desa Blumbang
  3. Desa Gondosuli
  4. Desa Kalisoro
  5. Desa Karanglo
  6. Desa Nglebak
  7. Desa Plumbon
  8. Desa Sepanjang
  9. Desa Tawangmangu
  10. Desa Tengklik
Share:

Custom Number Format

     Custom number merupakan salah satu tools yang disediakan oleh Spreadsheet untuk mengatur tulisan utamanya dalam bentuk nomor untuk di rubah menjadi format tertentu seperti ribuan dengan tanda titik (.) atau angka desimal dengan jumlah tertentu di belakang koma.

     Custom number pada Spreadsheet terdapat di salah satu toolbar di bagian atas atau menggunakan menubar format pilih number.
 

a                                                                       b

     Pada custom number terdapat beberapa format yang di sarankan dan dapat langsung digunakan dengan bentuk yang tertera pada bagian kanan dari masing-masing nama formatnya. Selain itu, custom number juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Berikut beberapa tatacara penulisan format secara custom

--> Number

--> Tanggal

--> Currency

Share:

Pemisahan Anomali Gravitasi, Turunan Vertikal Kedua

     Turunan vertikal kedua dapat mempertajam anomali dari sumber dangkal dan memperkecil anomali dari sumber yang dalam. Turunan vertikal menynjukkan ukuran kelengkungan suatu anomali, dengan kelengkungan yang besar, menunjukkan anomali dangkal.


     Persamaan Laplace untuk medan ptensial skalar gravitasi bumi dapat dituliskan sebagai berikut:

     Persamaan tersebut tidak berlaku untuk medan vektor gracitasi bumi sehingga turunan bertikal kedua dari medan vektor gravitasi bumi tidak bisa didapatkan dari turunan kedua dari komponen x maupun y. Untuk mendapatkan nilai turunan vertikal kedua maka harus dilakukan dengan cara pengukuran berundak tiga atau pengukuran gravitasi pada posisi koordinat x dan y yang sama tetapi dengan tiga ketinggian berbeda. Selisih pengukuran undak 1 dan 2 dibagi dengan jarak undak adalah turunan vertikal pertama undak 1 dan 2. Selisih pengukuran undak 2 dan 3 dibagi dengan jarak undak adalah turunan bertikal pertama undah 2 dan 3. Selisih antara turunan vertikal pertama undak 1 dan 2 dengan turunan vertikal pertama undak 2 dan 3 dibagi dengan jarak undak adalah turunan vertikal kedua pada titik tersebut.



Share:

Pemisahan Anomali Gravitasi, Kontinyuitas Ke Atas

     Kontunyuitas ke atas adalah usaha untuk menajamkan anomali regional dan memperkecil anomali loka. Persamaan kontinuitas ke atas dituliskan oleh Blakely (1996) sebagai berikut:


     Untuk mempermudan operasi matematis, maka integrasi dilakukan pada domain fourier, sehingga didapatkan:



Share:

Pemisahan Anomali Gravitasi

     Anomali terukur di permukaan bukanlah merupakan system terisolasi yang bebas dari berbagai gangguan tetapi merupakan resultan dari berbagai anomali dari berbagai kedalaman yang berbeda. Anomali yang tajam biasanya merupakan hasil dari sumber-sumber dangkal, sedangkan anomali landai dengan panjang gelombang besar merupakan animali dari sumber dalam yang sering disebut anomali regional.


    Dalam banyak kasus anomali berkedalaman sedang adalah target dari pengukuran. Untuk itu reduksi data anomali harus dilakukan untuk mereduksi pengaruh yang tidak diinginkan. Anomali dangkal memiliki sifat gradien horizontal yang tinggi, sedangkan anomali dalam memiliki gradien horizontal yang kecil.

     Ada beberapa metode dapat dilakukan untuk memisahkan anomali gravitasi, antara lain kontinuitas ke atas, turunan vertikal kedua, metode polinomial, metode stripping, metode visual dan metode filtering sebagai metode yang paling tepat, dengan alasan sumber anomali memiliki kedalaman tertentu yang diketahui.

>> Metode Polinomial
>> Metode Visual
>> Metodi Filtering

Share:

Peta Administrasi Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar

      Kecamatan Tasikmadu merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar. Secara geografis, Kecamatan Tasikmadu terletak diantara 110°53′59,48″ hingga 110°58′53,36″ Bujur Timur dan 7°32′39,44″ hingga 7°35′33,01″ Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Tasikmadu berbatasan langsung dengan Kecamatan Kebakkramat dan Mojogedang di bagian utara, Kecamatan Karanganyar di bagian timur, serta Kecamatan Jaten di bagian selatan.

Gambar 1.1 Peta Administrasi Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar

     Kecamatan Tasikmadu terdiri dari 10 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar.

  1. Desa Buran
  2. Desa Gaum
  3. Desa Kalijirak
  4. Desa Kaling
  5. Desa Karangmojo
  6. Desa Ngijo
  7. Desa Pandeyan
  8. Desa Papahan
  9. Desa Suruh
  10. Desa Wonolopo
Share:

Proyeksi ke Bidang Datar dengan Grid yang Teratur

     Nilai gravitasi yang terukur, walaupun telah mengalami proses koreksi, masih berada pada ketinggian topografi. Pemodelan maju (forward modelling) mensyaratkan respon model yang terletak pada ketinggian yang sama yaitu pada bidang datar tertentu. Untuk memenuhi syarat tersebut data yang masih berada pada ketinggian topografi perlu dilakukan reduksi ke bidang datar.

     Proses reduksi ke bidang datar diusulkan oleh Dampney pada tahun 1969. Proses ini dilakukan dengan menentukan sumber massa ekuivalen berupa titik massa diskrit pada kedalaman tertentu di bawah permukaan. Sumber massa ekivalen ini didapatkan dengan memanfaatkan data anomali Bouguer lengkap yang masih berada pada ketinggian topografi. Pada proses ini didapatkan nilai medan gravitasi teoritis yang diakibatkan oleh sumber ekuivalen massa tersebut pada bidang datar tertentu yang dikehendaki. Persamaan yang digunakan pada proses ini adalah:




Share:

Koreksi Data Gravitasi 4D

     Pada dasarnya metode gravitasi 4D tidak membutuhkan koreksi sebanyak metode gravitasi biasanya. Koreksi yang harus dilakukan untuk metodi ini hanya koreksi apungan (drift) dan koreksi pasang surut (tidal). Koreksi Free-air, terrain dan Bouguer tidak diperlukan dalam metode gravitasi 4D, dengan anggapan topografi di daerah pengukuran tidak berubah. Perubahan topografi membutuhkan skala waktu gologi yang panjang, sehingga duaperiode pengukuran dalam orde bulan maupun tahun dapat diasumsikan tidak mengalami perubahan secara signifikan.


Share:

Peta Administrasi Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar

      Kecamatan Ngargoyoso merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar. Secara geografis, Kecamatan Ngargoyoso terletak diantara 111°3′41,32″ hingga 111°11′41,26″ Bujur Timur dan 7°33′59,65″ hingga 7°38′48,27″ Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Ngargoyoso berbatasan langsung dengan Kecamatan Kerjo dan Jenawi di bagian utara, Provinsi Jawa Timur di bagian timur, Kecamatan Tawangmangu di bagian selatan serta Kecamatan Karangpandan di bagian barat.

Gambar 1.1 Peta Administrasi Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar

     Kecamatan Ngargoyoso terdiri dari 9 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.

  1. Desa Berjo
  2. Desa Dukuh
  3. Desa Girimulyo
  4. Desa Jatirejo
  5. Desa Kemuning
  6. Desa Ngargoyoso
  7. Desa Nglegok
  8. Desa Puntukrejo
  9. Desa Segorogunung
Share:

Koreksi Medan (Terrain Correction)

     Koreksi medan dilakukan untuk menghilangkan efek undulasi topografi di sekitar titik pengukuran. Pada Koreksi Bouguer, slab massa Bouguer memiliki ketebalan tetap, ini berarti undulasi topografi tidak diperhitungkan. Pada koreksi medan, topografi di sekitar titik ukur di perhitungkan sehingga didapatkan nilai anomali gravitasi yang lebih baik.


     Hammer (1939) melakukan koreksi medan dengan menggunakan diagram lingkaran yang disebut Hammer Chart dan table koreksi medan. Dalam metode ini topografi yang berpusat di titik amat dibagi dalam zona-zona melingkar konsentris. Tiap zona dibagi lagi menjadi sektor-sektor, semakin jauh dari titik amat, semakin banyak jumlah sektornya. Beda ketinggian rata-rata topografi pada tiap sektor dihitung dan dikoreksi dengan membandingkan ketinggian tersebut terhadap tabel Hammer.

Share:

Anomali Bouguer

     Anomali Bouguer adalah semua gabungan anomali yang disebabkan oleh benda sumber-sumber anomali baik yang berbeda dekat dengan permukaan maupun yang jauh dari permukaan bumi. Tujuan eksplorasi geofisika pada umumnya untuk mempelajari struktur yang dekat permukaan (cekungan hidrokarbon, reservoar panas bumi, sumber daya alam, struktur geologi), sehingga perlu dilakukan upaya untuk memisahkan efek residual dari efek regional.

     Animali Bouguer merupakan selisih antara nilai gravitasi hasil pengukuran degnan nilai gravitasi teoritis yang didefinisikan pada titik pengamatan bukan pada bidang referensi elipsoid maupun muka laut rata-rata. Selisih tersebut merupakan akibat dari variasi distribusi rapat massa yang terdapat pada suatu daerah dengan daerah sekelilingnya ke arah lateral maupun ke arah vertikal.

     Anomali Bouguer dapat bernilai positif ataupun negatif. Nilai anomali positif mengindikasikan adanya kontras densitas bernilai positif pada lapisan bawah permukaan dan anomali negatif menggambarkan kontras negatif.

     Anomali Bouguer Sederhana adalah nilai gravitasi observasi yang telah dikoreksi dengan koreksi Bouguer, sedangkan anomali Bouguer Lengkap adalah Anomali Bouguer sederhana yang telah diberikan koreksi tambahan yaitu koreksi medan (Blakely, 1996).

Persamaan Anomali Bouguer Sederhana (ABS) dapat dituliskan sebagai:


Sedangkan Abomali Bouguer Lengkap (ABL) dituliskan dengan persamaan:


Share:

Peta Administrasi Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar

      Kecamatan Mojogedang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar. Secara geografis, Kecamatan Mojogedang terletak diantara 110°56′56,99″ hingga 111°3′27,51″ Bujur Timur dan 7°30′22,04″ hingga 7°36′0,62″ Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Mojogedang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sragen di bagian utara, Kecamatan Kerjo dan Karangpandan di bagian timur, Kecamatan Karanganyar dan Tasikmadu di bagian selatan serta Kecamatan Kebakkramat di bagian barat.

Gambar 1.1 Peta Administrasi Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar

     Kecamatan Mojogedang terdiri dari 13 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.

  1. Desa Buntar
  2. Desa Gebyong
  3. Desa Gentungan
  4. Desa Kaliboto
  5. Desa Kedungjeruk
  6. Desa Mojogedang
  7. Desa Mojoroto
  8. Desa Munggur
  9. Desa Ngadirejo
  10. Desa Pendem
  11. Desa Pereng
  12. Desa Pojok
  13. Desa Sewurejo
Share:

Koreksi Bouguer

     Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh adanya massa dari datum sampai ketinggian titik pengukuran. Koreksi Bouguer didasarkan pada massa berbentuk lempeng (slab) horizontal dengan ketebalan sama dengan titik amat dari spheroida yang luasnya tak hingga. Densitas massa tersebut disebut densitas Bouger. Efek darri massa ini disebut efek Bouguer. Besarnya koreksi Bouguer sederhana adalah:

<< Kembali ke materi sebelumnya
Share:

Koreksi Udara Bebas

     Koreksi Udara Bebas atau Free Air Correction berfungsi untuk memindahkan nilai gravitasi terukur dari bidang ellipsoid ke ketinggian topografi di tempat pengukuran. Pada koreksi ini diasumsikan bahwa diantara ellipsoid dan titik pengukuran tidak terdapat masas. Besarnya koreksi ini dirumuskan sebagai:

     Nilai koreksi 0,3085672 memiliki satuan mGal/meter. Angka ini adalah gradien horizontal gravitasi dengan asumsi bahwa bumi memiliki permukaan datar dan densitas homogen. Jika medan gravitasi di permukaan bumi dapat dituliskan sebagai g=GM/R2 =-2/R yang nilainya negatif 0,3085672 dengan satuan mGal/meter. Tanda minus menunjukkan bahwa semakin tinggi suatu titik pengukuran, maka nilai gravitasinya semakin kecil.

Share:

Peta Administrasi Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar

      Kecamatan Matesih merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar. Secara geografis, Kecamatan Matesih terletak diantara 110°59′4,86″ hingga 111°5′26,76″ Bujur Timur dan 7°37′9,24″ hingga 7°40′22,94″ Lintang Selatan. Secara administrasi, Kecamatan Matesih berbatasan langsung dengan Kecamatan Karangpandan di bagian utara, Kecamatan Tawangmangu di bagian timur, Kecamatan Jatiyoso dan Jumantono di bagian selatan serta Kecamatan Karanganyar di bagian barat.

Gambar 1.1 Peta Administrasi Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar

     Kecamatan Matesih terdiri dari 9 desa/kelurahan. Berikut merupakan daftar desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar.

  1. Desa Dawung
  2. Desa Gantiwarno
  3. Desa Girilayu
  4. Desa Karangbangun
  5. Desa Koripan
  6. Desa Matesih
  7. Desa Ngadiluwih
  8. Desa Pablengan
  9. Desa Plosorejo
Share:

Koreksi Lintang (G. normal)

     Koreksi lintang dilakukan untuk menghilangkan efek bentuk bumi yang tidak sepenuhnya bulat sempurna, tetapi pepat dengan jejari lebih besar pada daerah ekuator dan jejari lebih kecil pada kutub sebagai akibat dari gaya sentrifugal akibat rotasi bumi. Hal tersebut membuat adanya perbedaan nilai gravitasi karena pengaruh lintang yang ada di bumi. Secara umum gravitasi normal sebagai fungsi lintang versi WGS84 dapat dituliskan sebagai berikut:
Share:

Koreksi Apungan (Drift)

     Gravimeter pada prinsipnya adalah sebuah massa yang digantung pada sebuah pegas yang memiliki konstanta pegas sangat kecil. Pada saat perjalanan pegas in mengalami adanya goncangan sehingga memungkinkan tergesernya pembacaan titik nol pada alat tersebut sebagai akibat regangan pada pegas. Besarnya pergeseran pembacaan titik nol itulah yang yang dinamakan drift (apungan), yang besarnya merupakan fungsi waktu.

     Koreksi ini dilakukan dengan mengadakan pembacaan ulang pada titik yang sama dalam satu lingkup (loop), sehingga dapat ditentukan besarnya koreksi pada masing-masing titik pengukuran dalam lingkup itu. Gambar di bawah menunjukkan skema perhitungan koreksi drift berdasarkan waktu pengukuran dengan looping.




     Besarnya koreksi drift pada masing-masing titik dapat ditentukan sebagai berikut:


    Koreksi drift ini selalu dikurangi terhadap pembacaan gravimeter. gstd = gst-D, dengan gst adalah nilai anomali gravitasi terkoreksi pasang surut dan drift.






Share:

Pengukuran Gravitasi Mikro

     Pengukuran gravitasi dilakukan dengan alat ukur percepatan gravitasi atau dikenal sebagai gravimeter. Alat ini bekerja berdasarkan perubahan panjang pegas akibt perubahan nilai gravitasi. Sesuai hukum Hooke tentang pegas, perubahan pegas berbanding lurus (linear) terhadap besarnya gaya tarik. Ini berarti nili gravitasi sebanding dengan perubahan panjang pegas. Gravitasi yang terukur adalah nilai gravitasi relatif terhadap suatu titik yang diketahui nilai gravitasi mutlaknya yang disebut titik ikat.

     Gambar tersebut menunjukkan skema gravimeter Lacoste Romberg yang diambil dari Telford dkk 1990. LaCoste - Romberg Gravimeter adalah gravimeter pertama yang menggunakan zero length spring, yang kemudian digunakan juga pada gravimeter lain. Zero leng gravimeter akan memiliki panjang nol jika semua gaya eksternal pada pegas dihilangkan. Nilai gravitasi terukur dapat dituliskan sebagai g = K (l-c/s) yang nilainya selalu sesuai asalkan nilai gravitasinya terbata.

     Dalam perkembangannya alat ukur gravitasi selalu dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu membaca perbedaan nilai gravitasi yang semakin kecil dan memiliki ketelitian yang semakin baik. Hingga saat ini gravimeter dapat mengukur percepatan grabitasi bumi hingga orde mikroGal dengan ketelitian kurang lebih 0,5 mikroGal.

     Perhitungan anomali gravitasi mikro antar waktu dilakukan dengan mengurangkan gravitasi observasi, anomali Bouguer sederhana ataupun anomali Bouguer lengkap, tergantung dari perubahan yang terjadi di daerah tersebut. Anomali Bouguer lengkap merupakan selisih antara niali gravitasi pengamatan dengan gravitasi teoritik yang didefinisikan pada titik pengamatan bukan pada bidang referensi, baik ellipsoid maupun muka laut rata-rata (Sarkowi dkk., 2005). Animali Bougue dinyatakan sebagai:



Share:

Clinic Bimbel

Popular Posts

Blog Archive

Followers