Erosi

     Erosi adalah peristiwa pindahnya atau terangkutnya tenah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami berupa air dan angin. Pada proses erosi, tanah atau bagian-bagian tanah terkikis dan terangkut kemudian terendapkan di tempat lain (Arsyad, 2010).
Gambar 1. Erosi pada dinding sungai dengan media air

     Proses erosi terjadi melalui beberapa tahap, yaitu penghancuran, pengangkutan dan pengendapan (Meyer. dkk, 1991). Beasley (1972) dan Hudson (1976) mengemukakan bahwa seluruh proses erosi merupakan proses kerja fisik yang keseluruhan prosesnya menggunakan energi. Energi tersebut digunakan untuk menghancurkan agregat tanah (detachmen), memercikkan partikel tanah (splash), menyebabkan gejolak (turbulance) pada limpasan permukaan dan menghanyutkan partikel tanah.

     Erosi yang terjadi pada tanah terjadi melalui dua proses utama, yaitu penghancuran partikel-partikel tanah (detachmen) dan pengangkutan (transport). Kedua proses tersebut, dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah curah hujan, karakteristik tanah, penutupan lahan, kemiringan lereng, panjang lereng dan sebagainya (Wischmeier dan smith, 1978, dalam Banuwa, 2008).

     Menurut Schwab (1999, dalam Nurpilihan, 2011) menyatakan bahwa terdapat tiga tahap pada mekanisme terjadinya erosi, yaitu detachmen (penghancuran), transportation (perpindahan) dan sedimentation (pengendapan). Penghancuran terjadi pada tanah yang menjadikan tanah semakin rentan dan mudah mengalami perpindahan. Perpindahan akan terjadi pada tanah yang telah hancur dibantu dengan media baik berupa air maupun angin. Pengendapan akan terjadi ketika energi transportasi tidak lagi sanggup mengangkut partikel-partikel tanah.


Sumber:
Arsyad Sitanala. 2010. Konservasi Tanah dan Air, Edisi Kedua. Bogor. IPB Press.

Bafdal, Nurpilihan. Dwiratna, Sophia NP. dan Amaru, Kharistya. 2011. Analisis Rasio Luas Daerah Tangkapan Air (Catchmen Area) dan Areal Budidaya Pertanian (Cultural Area) dalam Desain Model Run Off Management Integrated Farming di Lahan Kering. Indonesia. Jurnal Teknik Sipil

Share:

No comments:

Post a Comment

Clinic Bimbel

Popular Posts

Blog Archive

Followers