Varnes (1978) berdasarkan mekanisme gerakan dan material yang berpindah mengklasifikasikan tanah longsor menjadi 6 jenis, yaitu runtuhan (fall), roboahn (tropple), longsoran (slide), pencaran lateral (lateral spread), aliran (flow) dan gabungan.
Gambar 1. Jenis-jenis gerakan tanah
- Runtuhan (falls) adalah runtuhnya sebagian masa batuan pada lereng yang terjal. Pada jenis ini mumnya masa batuan runtuh dengan cara jatuh, meloncat atau menggelinding tanpa melalui bidang gelincir. Penyebab terjadinya tanah longsor adanya rekahan pada masa batuan.
- Robohan (topples) adalah robohnya masa batuan yang terjadi pada lereng yang sangat terjal hingga tegak. Robohan disebabkan adanya rekahan-rekahan pada masa batuan yang menyebabkan masa batuan roboh karena pengaruh gaya gravitasi.
- Longsoran (slide) adalah gerakan masa batuan menuruni lereng melalui bidang gelincir yang ada pada lereng. Bidang gelincir dapat berbentuk lurus (translasi) maupun melengkung (rotasi) bergantung pada kondisi masa batuan. Material yang mengalami pergerakan translasi dapat berupa blok (rock block slide) sedangkan material yang bergerak secara rotasi umumnya memiliki sifat homogen dan sering disebut nendatan (slump)
- Pencaran lateral (lateral spread) adalah material tanah atau batuan yang bergerak dengan cara translasi. Pergerakan yang terjadi disebabkan karena adanya pembebanan masa diatasnya sehingga masa tanah lunak akan mengalami pengembangan dan bergerak secara translasi.
- Aliran (flow) adalah aliran masa tanah yang berupa fluida kental. Pada jenis ini dapat disebut aliran tanah (earth flow) apabila butiran lempung yang bergerak dan aliran lumpur (mud flow) apabila masa bergerak jenuh air.
- Gabungan adalah penggabungan dari beberapa jenis yang ada di atas.
No comments:
Post a Comment