Prespektif merupakan cara penggambaran dengan memperhatikan panjang, lebar dan tinggi dari objek. Dalam pembuatan sketsa terutama sketsa bentuk lahan atau singkapan dengan skala luas, kesan prespektif sangat dianjurkan untuk diaplikasikan. Kesan prespektif dapat memberikan penggambaran bagi pembaca mengenai kondisi singkapan baik berupa bentuk lahan maupun singkapan luas. Pada dasarnya, kesan prespektif memiliki beberapa ketentuan diantaranya adalah:
Gambar 1. Sketsa Karangsambung
- semakin jauh letak benda akan memiliki kenampakan semakin kecil,
- semakin jauh letak benda akan semakin kabur tingkat kedetailannya,
- garis-garis sejajar yang menjauhi pengamat akan menyatu di suatu tempat,
- garis-garis sejajar dengan cakrawala, akan tetap terlihat sejajar, seperti: tiang listrik dll.
Pengarsiran dilakukan agar menimbulkan kesan tiga dimensi pada gambar sehingga akan terlihat adanya tonjolan atau lekukan pada singkapan. Cara yang dilakukan dalam pengarsiran, umunya menggunakan garis atau titik. Garis maupun titik yang digunakan akan semakin tebal pada daerah yang memiliki intensitas cahaya sangat rendah (semakin gelap akan semakin banyak garis dan titiknya).
Penggunaan prespektif dan pengarsiran dapat menghasilkan gambaran singkapan yang sempurna sehingga maksud yang diberikan oleh pengamat di lapangan dapat tersampaikan kepada pembaca.
Daftar pustaka
Asikin, Sukendar., Koesoemadinata R P., Sampurno., Ong Hang Ling., Suparka, Emy., Subroto Eddy A., dan Harsolumakso, Agus H. 1999. Buku Pedoman Geologi Lapangan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Compton, R. R. 1985. Geology in the Field. John Wiley & Sons.
No comments:
Post a Comment