Fosil berasal dari bahasa latin "fossa" yang berarti sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup. Fosil dapat terbentuk karena penutupan langsung oleh material sedimen pada makhluk hidup yang belum sempat mengalami pembusukan. Dalam pembentukannya, makhluk hidup yang mungkin menjadi fosil memiliki beberapa syarat diantaranya adalah
Gambar 1. Fosil Trilobita
- Organisme harus memiliki bagian yang keras, seperti cangkang, tulang, gigi atau jaringan kayu
- Organisme harus terhindar dari kehancuran setelah mati (membusuk dan terutai)
- Organisme harus segera terkubur oleh material sedimen yang dapat menahan kehancuran/pembusukan makhluk hidup
- Organisme harus terawetkan secara alamiah bukan buatan manusia.
Dari semua persyaratan tersebut tidak semuanya mutlak harus ada pada fosil. bagian keras misalnya, tidak semua fosil memiliki bagian keras seperti ubur-ubur juga dapat menjadi fosil hal tersebut terjadi karena ubur-ubur berada pada kondisi yang mampu menghambat kehancuran dan tersedimentasi sehingga mampu menjadi fosil.
Salah satu fungsi fosil adalah untuk mengetahui umur relatif batuan dengan menggunakan fosil index. Fosil index merupakan fosil yang baik untuk digunakan sebagai penciri peristiwa geologi tertentu. Tidak semua fosil yang terbentuk dapat menjadi fosil index karena fosil index memiliki persyaratan khusus diantaranya adalah
- mudah dinekal
- berjumlah banyak
- penyebaran gegrafis yang luas
- kisaran hidup pendek.
Erickson, Jon. 2000. An Introduction to Fossil and Minerals Seeking Clues to the Earth's Past Revisied Third. New York: Fact on File, Inc
No comments:
Post a Comment