Faktor kimiawi bentuklahan karst merupakan faktor yang terjadi pada unsur kimia dari batugamping tersebut dan erat hubungannya dengan pelarutan. Faktor Kimia pada bentuklahan karst dipengaruhi dari sifat kimia batuan dan zat pelarut.
Kondisi Kimia Batuan
Kondisi kimia batuan yang diperhatikan adalah komposisi kimia batuan. Secara umum, batugamping memiliki komposisi karbonat lebih dari 50% yang memiliki dua jenis utama yaitu mineral dolomit dan kalsit.(Sweeting, 1973). Batugamping dapat disebut dolomite apabila komposisi dolomite >50% dan juga dapat disebut kalsit apabila komposisi kalsit >50% (Pendexter, 1962).
Menurut Corbel (1957), menyebutkan bahwa untuk membentuk suatu topografi karst diperlukan setidaknya 60% kalsit dalam batuan sedangkan untuk perkembangan yang baik diperlukan kurang lebih 90% kalsit dalam batuan. Pada kondisi batugamping dengan komposisi kalsit >95% atau sering disebut kalk, hanya akan membentuk topografi yang berupa lembah kering, lubang pelarutan dan bentuk minor yang terdapat dipermukaan lainnya.
Dolomite memiliki sifat kelarutan yang lebih kecil daripada kalsit, sehingga perkembangan topografi karst pada dolomite kurang baik. Jenis bentuk karst yang dapat dibentuk oleh dolomite adalah surupan kecil, depresi yang dangkal dan nenerapa depresi dengan lantai dasar dan dinding yang terjal
Kondisi Kimia Zat Pelarut
Zat pelarut atau media pelarut pada bentuklahan karst adalah air alam. Air alam ini dapat berupa air sungai, air hujan ataupun airtanah. Batugamping akan sukarlarut pada air yang netral dan akan mudah larut pada air yang asam karena sifat batugamping yang basa menyebabkan reaksi tinggi pada larutan asam untuk membentuk kesetimbangan dengan cara melarutkan bagiannya.
No comments:
Post a Comment