Faktor Biologis Bentuklahan Karst

Gambar 1. Contoh algae

     Aktifitas biologis dapat mempengaruhi pembentukan topografi karst, baiks secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Bloom (1979) aktifitas biologis (tumbuhan dan mikroorganisme) dapat menghasilkan humus yang akan menutupi batuan dasarnya. Humus menjadikan batuan dasar menjadi anaerobik, sehingga air permukaan yang masuk akan mampu mencapai batuan dasar (sampai zona anaerob). Pada kondisi tersebut, terjadi penambahan tekanan parsial pada COhingga 10 kali lipat. Kenaikan tekanan parsial tersebut menyebabkan meningkatnya kemampuan air untuk melarutkan batuan.

     Disamping meningkatkan tekanan parsial  CO dalam larutan, pada saat pembentukan humus juga terjadi proses dekomposisi material organik yang menghasilkan karbondioksida. Karbondioksida ini disebut sebagai biogenik di dalam tanah (Ritter, 1978). Penambahan karbondioksida ini akan bereaksi terhadap air dan akan mempermudah terjadinya pelarutan pada batuan.

     Selain meningkatnya tekanan parsial dan menambah karbondioksida, aktifitas biologis dapat berpengaruh secara langsung pada pembentukan phytokarst yang dipengaruhi oleh tumbuhan (algae). Algae dapat menembus batuan dengan kedalaman 0,1 - 0,2 mm dan dapat menghasilkan cairan asam yang dapat melarutkan batuan. Akibat adanya perkembangan alga ini akan menghasilkan lubang-lubang yang berhubungan dan bentuk tepinya tajam-tajam.
Share:

No comments:

Post a Comment

Clinic Bimbel

Popular Posts

Blog Archive

Followers