Dalam proses
pembentukan batubara, terdapat dua proses utama yang berperan, yaitu proses
penggambutan (peatification) dan proses pembatubaraan (coalification).
1.
Penggambutan (peatification)
Gambut adalah sedimen organic yang dapat terbakar, berasal dari tumpukan
hancuran atau bagian dari tumbuhan yang terhumifikasi dan dalam kondisi
tertutup udara (dibawah air), tidak padat, memiliki kandungan air lebih dari
75% berat, dan kompisisi karbon lebih dari 60% dalam kondisi kering ( wolf,
1984 dalam Anggayana, 2002).
Proses penggambutan ini merupakan tahap paling awal dari proses
pembentukan batubara, yang meliputi proses mikrobil dan perubahan kimia
(biokimia). Factor yang sangat penting dalam proses ini adalah keberadaan air
dan mikroorganisme (bakteri).Tumbuhan tersusun dari berbagai unsur, yaitu C, H,
O dan N. setelah tumbuhan mati maka terjadi proses degradasi biokimia,
kemudiaan tumbuhan akan mengalami pembusukan, bakteri akan menguraikan unsur-unsur
tersebut, memotong ikatan kimia sehingga menjadi humus. Dalam keadaan
melimpahnya oksigen dan jumlah bakteri yang banyak, terjadi proses biokimia dan
semua unsur tumbuhan akan terubah yang
berakibat lepasnya H, O, N dalam bentuk cairan (H2O) dan NH3, sebagian unsur C
dalam bentuk gas CO2, CO dan metana (CH4). Namun jik tumbuhan tertutup air
(terendam) dengan cepat maka akan terhindar dari proses pembusukan, perubahan
unsur pada tumbuhan tidak sempurna seluruhnya, sisa tumbuhan akan bertumpuk dan
bereaksi menghasilkan gambut (peat).
2.
Pembatubaraan (coalification)
Pada tahap selanjutnya, proses enggambutan akan diikuti oleh proses
pembatubaraan. Meliputi proses geologi dan perubahan kimia (geochemical
coalification), pada tahap ini bakteri tidak ikut berperan lagi .Dalam proses
peatification yang mencakup proses mikrobiologi dan perubahan kimia
(biochemical coalification) yang terjadi
pada sisa-sisa tanaman yang kemudian membentuk gambut (peat). Gambut merupakan
tahap paling awal dari proses pembentukan batubara. Faktor-faktor yang
berpengaruh dalam pembentukan gambut antara lain:
a.
Evolusi tumbuhan, hara merupakan unsur utama
pembentukan batubara dan sebagai penentu terbentuknya berbagai tipe batubara.
Metode yang digunakan untuk mengenal jenis tumbuhan pembentuk batubara yaitu
paleobotani atau maceral
b.
Iklim kelembaban memegang peranan penting dalam
pembentukan gambut. Iklim tropis dapat membentuk gambut lebih cepat karena
kecepatan tumbuh dari tumbuhan lebih besar, lebih banyak ragam tumbuhan dalam
waktu 7-9 tahun dapat mencapai ketinggian 30 meter. Sedangkan pada iklim sedang
dapat mencapai ketinggian 5-6 meter dalam jangka waktu yang sama.
c.
Paleografi dan tektonik syarat terbentuknya
formasi batubara adalah kenaikan muka air tanah yang lambat, adanya
perlindungan rawa terhadap pantai atau sungai dan terdapat energy yang relatif
rendah.
Proses coalification adalah
proses perkembangan dari gambut kemudian lignit, sub-bituminus, bituminous
menjadi antrasit dan meta antrasit akibat adanya tekanan (pressure), pembebanan (burial)
dan temperatur. Derajat transformasi atau coalification sering disebut dengan peringkat (rank) batubara.
Coalification diawali dengan
tahap awal biokimia dan diikuti oleh tahap geokimia. Pada tahap biokimia
terjadi proses pengendapan dan pembebanan (selama diagenesis) dalam rawa, pada
tahap ini peringkat brown coal dapat dicapai. Dengan bertambahnya pembebanan,
aktivitas bakteri akan cenderung berhenti dan diikuti oleh proses kompaksi yang
ditandai dengan berkurangnnya kandungan moisture dan bertambahnya nilai panas
batubara.
Genesa batubara berdasarkan tempat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.
Teori Insitu
Bahan-bahan
pembentuk lapisan batubara terbentuk ditempat dimana tumbuh-tumbuhan asal itu
berada. Dengan demikian setelah tumbuhan itu mati,sebelum terjadi proses
transportasi segera tertutup oleh lapisan sedimen dan mengalami proses
cialification. Batubara dengan proses
ini penyebarannya luas dan merata dan kualitasnya baik.
b.
Teori Drift
Bahan-bahan
pembentuk lapisan batubara terjadi di tempat yang berbeda dengan tempat
tumbuhan semula hidup dan berkembang. Dengan demikian tumbuhan yang telah mati
mengalami transportasi oelh media air dan terakumulasi di suatu tempat,
tertutup oleh batuan sedimen dan terjadi proses coalification. Batubara dengan
proses drift penyebarannya tidak luas tapi banyak dan kualitasnnya kurang baik.
No comments:
Post a Comment