Batubara adalah batuan sedimen (padatan) yang dapat terbakar, terbentuk dari sisa tumbuhan purba, berwarna coklat sampai hitam, yang sejak pengendapannya mengalami proses fisika dan kimia sehingga mengkibatkan pengayaan pada unsur karbon. Komposisi kimia batubara hampir sama dengan komposisi kimia jaringan tumbuhan, keduanya memiliki unsur utama yang terdiri dari C (carbon), H (hydrogen), O (oxygen), N (nitrogen), S (sulphur), dan P (phospor). Pembentukan batubara diawali dengan proses peatification (penggambutan) dari sisa-sisa tumbuhan yang dapat berupa pepohonan ganggang, lumut, bunga, serta sisa tumbuhan lainnya dan terakumulasi pada lingkungan reduksi, yang berlanjut pada proses coalification (pembatubaraan) secara biologi, fisika maupun kimia yang terjadi karena pengaruh beban sedimen yang menutupnya (overburden), temperature, tekanan dan waktu.
Gambar 1 Proses terbentuknya batubara, dari pengendapan sisa tumbuhan, penggambutan (peatification) dan pembatubaraan (coalification) (anggayana, 2002)
Skema pembentukan batubara diperlihatkan pada Gambar 3.3 menunjukkan pembentukan batubara ini sangat menentukan kualitas batubara dikarenakan proses yang berlangsung selain melibatkan metamorphosis dari sisa tumbuhan, juga tergantung pada keadaan waktu geologi dan kondisi lokal seperti iklim dan tekanan. Dalam suatu cebakan yang sama sifat- sifat analitik yang ditemukan dapat berbeda - beda karena tumbuhan asalnya yang mungkin berbeda dan juga karena banyaknya reaksi kimia yang mempengaruhi kualits suatu batubara
No comments:
Post a Comment