Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang berasal dari batuan induk dengan proses pembentukan secara mekanik seperti pada siklus sedimen. Menurut Pettjohn (1975), batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal yang berupa batuan metamorf, batuan beku, atau batuan sedimen itu sendiri.
Sedimen klastik terbentuk karena adanya proses pelapukan dari batuan induk yang kemudian tertransport oleh media tertentu sehingga dapat terendapkan di suatu tempat yang pada akhirnya akan mengalami litifikasi. Material dari sedimen klastik ini dapat berada di berbagai tempat tergantung dari media yang membawanya. Setiap tempat memiliki karakteristik endapan masing-masing baik itu di sungai, danau bahkan laut.
Ciri umum dari batuan sedimen klastik ini adalah adanya struktur sedimen yang mengisi batuan tersebut. Struktur sedimen ini terdapat pada sedimen klastik bergantung dari gaya yang ada pada saat pengendapan (baca selengkapnya pada Struktur Sedimen).
Batuan sedimen klastik memiliki proses pembentukan diagenesis yang bertahap yaitu:
> Kompaksi yaitu pemampatan atau penekanan material sedimen yang di sebabkan karena adanya pembebanan material diatasnya yang menyebabkan pengerasan terhadap material yang akan menjadi batuan dan mengalami pengurangan air di dalamnya
> Sementasi yaitu pengisian ruang kosong antar butiran yang telah termampatkan dengan proses kimiawi dan pengikatan butiran.
> Rekristalisasi yaitu proses pengkristalan kembali dari mineral-mineral yang telah larut pada diagenesis atau sebelumnya.
> Autigenesis yaitu penambahan mineral baru pada batuan sedimen.
> Metasomatisme yaitu penggantian mineral asli dari sedimen menjadi mineral atigenik tanpa mengurangi volume dari batuan.
No comments:
Post a Comment