Gambar 1. Ilustrasi Kondisi Gunungapi
1. Berdasarkan Letak Terjadinya Erupsi
Erupsi dapat terjadi karena adanya rekahan yang terbentuk pada batuan yang menutup magma. Batuan tersebut dapat berada di pusat ataupun disamping dari gunungapi. Berdasarkan letaknya, erupsi terbagi menjadi dua, yaitu
- Erupsi pusat (central eruption)
Erupsi yang terjadi jika lava atau material lain dikeluarkan melalui lubang di permukaan atau kawah utama gunungapi. Erupsi ini paling banyak dijumpai dan bisa terjadi di semua gunungapi. - Erupsi samping/celah (fissure eruption)
Erupsi yang terjadi jika lava atau material lain dikeluarkan tidak melalui kepundan utama yang di sebabkan karena adanya celah yang memotong dari kepundan utama sehingga terdapat lava atau material lain yang melewatinya.
2. Berdasarkan Pemicu Letusan
Erupsi dapat dipicu oleh dua faktor utama, yaitu magma dan air serta terdapat erupsi yang dipicu oleh kedua faktor utama tersebut.
- Erupsi dipicu oleh magma
Erupsi yang terjadi dipicu oleh magma dari dalam bumi dikarenakan peningkatan tekanan pada gas yang ada dalam magma tersebut. Tipe letusan seperti ini biasanya akan menghasilkan material juvenile clast. Dapat terjadi dengan skala letusan kecil. Tipe gunungapi yang terbentuk karena erupsi jenis ini adalah tipe hawai, strombolian, vulcanian, plinian dan pele
- Erupsi dipicu oleh air
Erupsi ini terjadi karena adanya percampuran antara magma dan airtanah sehingga airtanah mendidih dan memberikan tekanan sangat kuat dan mampu menimpulkan erupsi gunungapi. Salah satu gunungapi yang dipicu oleh air adalah Krakatau. - Erupsi dipicu oleh magma dan air
Erupsi ini terjadi karena adanya peningkatan tekanan oleh gas dalam magma yang juga kontak antara magma dan airtanah sehingga membentuk tekanan dan menyebabkan erupsi.
No comments:
Post a Comment