Coprolite, Gastrolith, Pseudofossils, Dendrites dan Konkresi

     Coprolite berasal dari kata copros dalam bahasa Yunani berarti kotoran. Coporlite dapat dihasilkan oleh semua organisme baik vertebrata maupun invertebrata. Mempelajari coprolite erat kaitannya dengan bentuk anatomi dari pencernaan serta jenis makanan yang sering dimakan oleh organisme yang telah punah tersebut.
Gambar 1. Coprolite

     Gastrolite adalah batuan halus, berbentuk well rounded yang terdapat pada perut organisme dan berguna untuk membantu mencerna makanan pada beberapa golongan reptil. Batu-batu tersebut diduga ditelan oleh organisme tersebut, terabrasi oleh proses pencernaan dan menjadi halus.

     Pseudofossils merupakan suatu benda di alam yang terbentuk secara anorganik yang memiliki kemiripan dengan fosil tumbuhan dan hewan. Oleh karena itu, benda-benda tersebut sering di kelirukan sebagai fosil dan dinamakan Pseudofossils.

     Dendrites merupakan endapan tipis mangan dioksida (MnO2) yang melekat pada batuan, biasanya ditemukan pada bidang perlapisan. Karena bentuknya yang bercabang-cabang, dendrites sering dikelirukan dengan fosil urat daun.
Gambar 2. Dendrites

     Konkresi merupakan suatu akumulasi dari mineral atau batuan yang terdapat pada serpih atau batugamping yang memiliki bentuk seperti fosil. Konkresi ini terbentuk sebagai akibat mengumpulnya semen yang melingkupi suatu inti berbeda. Inti dari konkresi kebanyakan merupakan fosil asli.


Share:

No comments:

Post a Comment

Clinic Bimbel

Popular Posts

Blog Archive

Followers