Setiap sungai beserta cabang-cabangnya sebagai anak sungainya dapat membentuk suatu pola tertentu. Pola tersebut dapat disebabkan karena adanya beberapa faktor yang telah disebutkan sebelumnya serta faktor pendukung berupa litologi dan struktur geologi daerah yang dilalui oleh sungai tersebut. Pola tersebut diantaranya adalah:
Gambar 1. Ilustrasi pola pengaliran
- Pola Pengaliran Rectangular, Pola ini memiliki bentuk anak sungai yang cenderung membentuk sudut tegak lurus terhadap sungai utamanya. Pola ini biasanya terdapat pada daerah yang memiliki patahan dengan sistem yang teratur.
- Pola Pengaliran Dendritik, pola ini memiliki bentuk seperti percabangan pohon dengan cabang yang tidak beraturan. Pola ini biasanya berkembang pada daerah dengan resistensi batuan yang seragam.
- Pola Pengaliran Sejajar atau Parallel, pola ini memilik arah aliran yang sejajar. Pola ini berkembang pada daerah dengan kemiringan yang nyata.
- Pola Pengaliran Trelis, pola ini berbentuk seperti daun dengan anak sungainya sejajar. Pola ini banyak dijumpai pada daerah yang memiliki banyak patahan atau lipatan.
- Pola Pengaliran Radial, pola pengaliran yang arah pengalirannya menyebar ke segala arah dari satu pusat. Pola pengaliran ini berkembang pada daerah kerucut gunung api.
- Pola Pengaliran Annular, pola pengaliran yang berkebalikan dengan darial. Pola pengaliran ini memiliki arah pengaliran ke salah satu titik yang menjadi titik pusat. Pola pengaliran ini dapat dijumpai pada daerah kubah berstadia dewasa.
- Pola Pengaliran Multi Basinal, pola ini sering disebut juga sebagai Sinkhole, pola pengaliran yang tidak sempurna, kadang terlihat kadang menghilang. Pola ini dapat ditemukan pada daerah yang memiliki litologi berupa batugamping.
- Pola Pengaliran Concorted, pola pengaliran yang telah berbalik arah dari kondisi awalnya. Pola pengaliran ini terdapat pada daerah patahan dan sebagai contoh adalah sungai Bengawan Solo.
No comments:
Post a Comment