Ilmu geofisika sangat berperan penting dalam kemajuan pemahaman manusia tentang kebumian atau ilmu geologi. Jika ahli geologi menggunakan kenampakan fisik di permukaan bumi sebagai dasar untuk mempelajari struktur bumi di dalamnya maka ahli geofisika menggunakan instrumen fisika untuk memahami struktur bawah permukaan bumi.
Salah satu contoh kemajuan pesaat ilmu geologi adalah munculnya teori lempeng tektonik. Alfred Wegner menggunakan instrumen seismik (sonar) untuk memetakan kedalaman laut di berbagai belahan dunia. Hasil pemetaan dengan metodi seismik ini telah membawa Alfred Wegner pada kesimpulan sementara bahwa lapisan teratas bumi terdiri dari kepingan-kepingan lempeng yang selalu bergerak dengan arah dan kecepatan tertentu yang berbeda-beda.
Kecurigaan ini didasarkan pada adanya mid oceanic ridge yang ditemukan oleh Alfred Wagner dihibingkan dengan bentuk tepian-tepian benua yang tampak cocok dan mudah untuk disatukan. Pada tahap selanjutnya ternyata metode geofisika yang lain juga sangat mendukung apa yang telah dipikirkan oleh Alfred Wagner tentang lempeng tektonik, salah satu faktanya adalah magnetic pole wandering.
Stasiun seismik di seluruh dunia telah membantu memberikan iformasi struktur bumi yang menguatkan teori Alfred Wagner tentang lempeng tektonik tentang adanya bagian teratas lapisan bumi yang kaku serta ringan.
Perkembangan teknologi elektronika dan informatika telah membawa kemajuan yang besar pada upaya mitigasi bencana. Pada tahun 1960 ketika teknologi komputer belum banyak digunakan para ahli geologi dan geofisika harus menentukan secara manual posisi pusat gempa (epicenter). Hasil analisis bacaan sismogram di seluruh dunia digunakan sebagai dasar untuk menentukan posisi pusat gempa dengan tepat. Hasil dari analisis program menentukan episenter suatu gempa baru dapat diumumkan beberapa minggu setelah terjadinya gempa.
Perkembangan teknologi informasi saat ini telah menjadikan seismograf yang ada di seluruh dunia dapat diakses secara Real Time, dengan demikian, analisis dapaat segera dilakukan sesaat setelah terjadinya gempa dan dalam hitungan menit, episenter gempa sudah dapat ditemukan. Bahkan seorang yang tidak paham geologi maupun geofisika pun dapat memanfaatkan aplikasi pada Ponsel pintar untuk mengetahui pusat gempa. Dengan teknologi informasi pula upaya mitigasi untuk meminimalkan resiko akibat bencana dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
No comments:
Post a Comment